Salah Setel Langsam Mesin, Ini Akibatnya

Ghulam Muhammad Nayazri - Selasa, 15 Desember 2015 | 07:19 WIB

(Ghulam Muhammad Nayazri - )


Jakarta, Otomania –
Pada saat mesin sepeda motor dinyalakan dan handle gas belum diputar, di situlah kondisi mesin “idle”. Selain idle, orang banyak juga menyebutnya sebagai langsam atau bahkan beberapa menyebutnya stasioner.

Kondisi mesin stasioner tersebut, ternyata tidak dianjurkan untuk disetel dengan “feeling”, seperti yang kerap dilakukan beberapa biker. Namun diakui memang kebanyakan masih menggunakan “perasaan” dibanding dengan menggunakan hitung-hitungan pasti.

Yanu Suprapto, Kepala Mekanik AHASS Sumber Jaya Motor Pulogebang Jakarta Timur mengatakan, setelan langsam tersebut memang tidak bisa sembarangan. Karena sesuatu yang tidak sesuai standar akan menimbulkan efek-efek negatif.

“Seperti misalnya kalau kondisi stasioner terlalu rendah, maka sepeda motor akan kehilangan tenaga, sementara jika terlalu tinggi akan membuat bahan bakar cepat habis atau boros,” ujar Yanu kepada Otomania, Jumat (11/12/2015).

Yanu menambahkan, untuk sepeda motor yang masih menggunakan sistem karburator, penyetelan dilakukan manual dengan bantuan chooke (membantu sepeda motor menyala, ketika suhu dingin).

Sedangkan untuk saat ini yang sudah menggunakan injeksi, penyetelan dilakukan otomatis oleh termowax. Jadi motor bisa dengan mudah menyala dalam kondisi suhu apapun.

“Untuk di bengkel resmi sendiri, hitung-hitungan idle wajib mengikuti bawaan pabrik dan sesuai dengan yang dianjurkan,” ujar Yanu.

Lebih jelasnya, berikut akibat yang timbul karena setelan idle di luar standar.

  Stasioner terlalu tinggi Stasioner terlalu rendah
Performa mesin Akan berbahaya, karena mesin akan sangat responsif terhadap putaran gas dan bahan bakar akan boros Tidak responsif dan kurang stabil, serta mesin mudah mati
Kanvas kopling Lebih cepat aus -
Sirkulasi oli - Kerja oli tidak maksimal, sehingga komponen mesin akan cepat aus
Kanvas rem Lebih cepat aus, khususnya untuk tipe skuter dan bebek -