IMI Jangan Sampai Membebani Pemerintah

Ghulam Muhammad Nayazri - Jumat, 11 Desember 2015 | 09:02 WIB

(Ghulam Muhammad Nayazri - )


Jakarta, Otomania –
Salah satu kendala yang dialami Ikatan Motor Indonesia (IMI) untuk bisa membina kegiatan otomotif yaitu masalah dana. Namun meski begitu, IMI jangan sampai mengandalkan dan membebani Pemerintah.

Pernyataan di atas seperti disampaikan Nanan Soekarna, Ketua IMI periode 2011-2015 saat dijumpai pada konferensi pers komunitas Volkswagen Van Club (VVC) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (10/12/2015).

“Jangan meminta uang kepada Pemerintah. Saya sendiri enggan untuk membebani mereka. Kita semua mengerti bahwa urusan pemerintah sudah banyak, jangan lagi dipusingkan dengan beban yang lain,” ujar Nanan.

Maka dari itu, lanjut Nanan, IMI harus bisa menggaet pihak swasta yang mengerti cara mengembangkan bisnis. Sehingga IMI memiliki pendapatan, yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk kemajuan otomotif Tanah Air. Bahkan untuk mendukung pebalap yang sudah pantas go international.

“Seperti misalnya event balap yang ada di Indonesia mencapai 1.200 kegiatan. Bayangkan betapa banyaknya, lebih banyak dibanding sepak bola. Kalau IMI bisa manfaatkan itu, seperti misalnya untuk iklan (branding) merek-merek tertentu, maka bisa menguntungkan. Namun jangan untuk pribadi tapi organisasi,” jelas Nanan.

Maka dari itu, lanjut Nanan, sebaiknya IMI mulai untuk bisa melihat potensi ini. Agar nantinya semua kendala finansial bisa diatasi.