Jakarta, Otomania – Periode kepemimpinan IMI (Ikatan Motor Indonesia) 2011-2015 sudah akan diganti. Sebagai organisasi yang membawahi bidang otmotif Tanah Air, peran IMI cukup penting, meski saat ini terlihat mengendur.
Nanan Soekarna, yang masih duduk sebagai Ketua IMI (2011-2015) mengatakan, kendurnya IMI dalam merangkul para penggiat otomotif Indonesia, hanya pada masalah finansial.
“Bagaimana ingin bisa membina para pembalap, tim-tim balap atau bahkan komunitas otomotif, kalau tidak ada uang. Memang beberapa pembinaan tidak berjalan karena kurangnya dana tersebut,” ujar Nanan, Kamis (10/12/2015).
Nanan berharap, penggantinya nanti yang akan memimpin IMI pada periode (2015-2019) bisa membuat perubahan signifikan terhadap kinerja IMI. Selain bisa mengolah permasalahan teknis otomotif, IMI kedepannya juga bisa berbisnis. Bukan untuk keuntungan pribadi tapi keuntungan organisasi.
Pekerjaan rumah
“Pengurus baru seharusnya memang bisa lebih baik dari pengurus lama. Itu harapan saya, walaupun memang tugasnya berat, tapi kita harus berharap seperti itu,” ujar Nanan.
Nanan melanjutkan, yang jadi pekerjaan rumah nantinya yaitu selain harus bisa mengembangkan potensi bisnis, juga bagaimana bisa membuat Indonesia bisa dikenal dunia karena prestasi otomotifnya.
“Sebaiknya memang ada pihak swasta atau pebisnis yang dirangkul, sehingga program-program IMI bisa terlaksana tanpa khawatir akan pendanaan. Kemudian jangan lupa untuk mengangkat para pebalap Indonesia ke ajang internasional. Itu nantinya yang harus dipikirkan pengurus baru,” ujar Nanan.