Jakarta, Otomania – Kesempatan Rio Haryanto untuk berlaga di arena Formula 1 terkendala masalah dana. Ini sangat disayangkan, pasalnya jika dalam waktu dekat ini kontrak tidak disepakati, mimpi Indonesia punya perwakilan untuk berlaga di F1 bisa kandas.
Nana Soekarna, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang masih menjabat hingga 18 Desember 2015 nanti mengatakan, dirinya baru saja mendapat telepon dari orang tua Rio, yang meminta solusi terkait hal tersebut.
Ini jadi salah satu tugas IMI yaitu dengan membawa Indonesia bisa dikenal di event balap tingkat dunia, dan ini kesempatannya.
“Saya mendapat telepon dari ibunda Rio Haryanto, pebalap Indonesia yang berprestasi di GP2, kalau Rio kekurangan dana untuk bisa tampil di ajang F1. Dana yang harus dibayarkan sekitar Rp 150 miliar atau 10 juta euro. Jika tidak segera disepakati kontraknya, maka akan hilang kesempatan,” ujar Nanan, Kamis (10/12/2015).
Saat ini, lanjut Nanan, dana yang ada hanya sekitar 5 juta euro yang didapat dari sumbangsih Pertamina. Dirinya juga sedang berupaya menyambung lidah kepada para pengusaha, yang ingin berkontribusi.
“Harga itupun (Rp 150 miliar) merupakan biaya untuk tim yang paling murah,” ujar Nanan.
Jika berhasil menyepakati kontrak, nantinya Rio akan bergabung bersama tim Manor Marussia untuk menjadi pebalap F1 pada musim balap Formula 1 tahun 2016. Tim Manor jatuh hati kepada Rio, saat pebalap asal Indonesia ini sanggup jadi yang tercepat ketika melakukan uji coba di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, Uni Emirate Arab pada Selasa (1/12/2015).
Bersama dengan mobil Tim Manor bermesin Ferrari 059/3 saat mengetes ban Pirreli, pebalap Indonesia yang berusia 22 tahun ini, berhasil menyelesaikan 56 putaran, dengan raihan waktu 1 menit 49,593 detik. Jelas hasil ini sangat memuaskan tim Manor, sehingga menawarkan Rio untuk bersama mereka berlaga di F1.