Jakarta, Otomania - Mulai turunnya nilai tukar dollar AS, tak serta merta membuat pasar mobil langsung bergairah. Hal ini jug diraskan oleh beberapa pedagang mobil bekas (mobkas), yang mengaku bahwa belum ada perubahan sejak tiga bulan belakangan.
"Untuk mobil bekas masih sama, cenderung flat. Imbas ekonomi yang lambat membuat perputaran penjualan juga pelan," ucap Riverian dari diler mobkas Timur Jaya Mobil kepada Otomania, Senin (7/12/2012).
Kecendrungan pasar yang turun membuat hampir setiap tipe mokas yang disajikan ikut melemah. Meski demkian, Riyan mengakui bahwa masih ada pasarnya yang tetap mencari mobkas.
"Kita beda dengan showroom mobil baru, mobkas selalu ada pasarnya meski memang berjalan pelan. Untuk rata-rata pembeli lebih mencari mobil sejenis minibus dan city car," ucap Riverian.
Hal senada juga disampaikan oleh Budiyanto dari diler mobkas Anugrah Mobilindo Perkasa di MGK. Menurutnya meski penjualan berkurang, tapi konsumen peminat mobkas masih ada.
"Mobkas itu menjadi salah satu opsi untuk masyarakat yang ingin punya mobil dengan dana minim. Pasar lemah, tapi harga mobil baru banyak yang naik, ini jadi momen kita untuk ambil celah. Intinya meski ekonomi belum stabil, tapi tetap ada pasarnya untuk mobkas," ujar Budiyanto di waktu dan tempat yang sama.