Jakarta, Otomania - Berbekal mobil VW (Volkswagen) Beetle lansiran 1972, membuat Adam Utomo jadi pusat perhatian di ajang Hot Import Night (HIN) 2015. Namun, VW yang dibawa Adam bukan VW sembarangan, tapi sudah apik dimodifikasi.
"Iya ini hasil saya bersama dengan ayah. Kebetulan dia juga pecinta modifikasi," ujar pemuda yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) ini, Minggu (29/11/2015).
Di bagian eksterior, Adam melakukan ubahan pada fender depan dan belakang, yang dibuat menjadi lebih lebar. Bahan yang digunakan menyesuaikan dengan aslinya yaitu plat besi tebal. Kemudian bagian atap yang posisi aslinya tinggi, dipotong menjadi lebih pendek dan dekat dengan kepala pengemudi (chop top).
Tidak berhenti sampai situ, mobil unik asal Jerman ini dibuat lebih ceper. Suspensi dibuat mati dan pelek di-custom. Pelek depan menggunakan miliknya VW dengan diameter 15 inci dan lebar 175 mm. Sementara di bagian belakang ditopang dengan pelek Holden 15 inci dengan lebar 325 mm.
"Mobil ini saya gunakan sehari-hari, meski repot dan berat, sejauh ini masih saya kendarai. Untuk pulang pergi sekolah dan kalau lagi ada kumpul-kumpul sama teman-teman," ujar Adam.
Kemudian ada yang unik lagi, yaitu lampu depan (headlamp) dan belakang (stoplamp) mengadopsi miliknya Honda Scoopy. Hal ini menjadikan penampilan VW menjadi semakin unik. Untuk spion menggunakan miliknya Mitsubishi Lancer.
"Untuk di bagian interior sendiri, sudah dilengkapi dengan air condition (AC). Kemudian audio dilengkapi dengan merek Pioneer, lalu penambahan fasilitas power window dan central lock. Bagian interior dibuat lengkap fasilitasnya, seperti mobil-mobil sekarang," ujar Adam.
Adam mengatakan, modifikasi ini lumayan membuat mobil jadi lebih berat dari aslinya. Seperti fender dan pelek yang dibuat lebih besar. Kemudian tambahan lagi pada pijakan kaki yang juga terbuat dari plat-plat besi. Maka dari itu, agar tidak hilang tarikan ketika dijalankan, performa mesin didongkrak. Dari yang aslinya 1.200 cc, diubah menjadi 2.000 cc.
"Sekalian mesin juga dimodifikasi, biar tidak kedodoran ketika dijalankan. Memang menjadi cukup boros penggunaan bahan bakarnya. Kalau ada yang berminat, saya jual Rp 200 juta," ujar Adam.