Jakarta, Otomania - Dampak melemahnya pasar otomotif bukan hanya dirasakan oleh produsen, tapi juga berimbas ke perusahaan pembiayaan. Salah satunya PT Astra Credit Companies (ACC) yang ikut merasakan lambatnya pergerakan dalam hal pembiayaan.
"Tahun ini kita turun sama dengan pasar otomotif kurang lebih 19 persen. Kenapa sama, karena fokus kita 80 sampai 85 persen itu ada di otomotif, jadi kalau penjualan roda dua dan roda empat turun otomatis kita juga ikut down," ucap Chief Executive Officer ACC, Jodjana Jody kepada Otomania, Selasa (24/11/2015).
Menurutnya pada tahun 204 lalu pembiayaan ACC mencapai Rp 24 triliun, sedangkan saat ini sampai Oktober kemarin baru mencapai Rp 18, 7 triliun. Melihat hal ini target penjualan pun direvisi menjadi Rp 22 triliun. ACC menawarkan program Kejar Untung Akhir Tahun (Kejutan) untuk mengejar target.
"Kita coba di angka Rp 22 triliun, tapi kami berharap dengan adanya program Kejutan ini bisa mengejar sampai Rp 23 triliun hingga akhir tahun 2015," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Executive Vice President Retial Sales ACC Ezar Kumendong, juga turut menyatakan nada optimis untuk bisa mengejar sisa waktu dengan adanya program Kejutan ini.
"Melihat dari tahun sebelumnya yang selalu ada peningkatan permintaan menjelang akhir tahun kami tetap optimis bisa mencapai target. Apalgi dengan beragam kemudahan program yang sangat fleksibel ditambah dengan adanya produk baru seperti All New Kijang Innova yang baru saja meluncur," ujarnya.