Aksesori Motor yang Berbahaya Saat Musim Hujan

Azwar Ferdian - Jumat, 20 November 2015 | 17:00 WIB

(Azwar Ferdian - )


Jakarta, Otomania - Memasuki musim hujan, para pengguna kendaraan bermotor harus ekstra-waspada saat berkendara, khususnya roda dua.

Tak hanya kelengkapan berkendara saat hujan, perhatikan juga  pemasangan aksesori atau komponen aftermarket. Ada beberapa aksesori yang tidak disarankan untuk dipasang. Biasanya hal tersebut terkait fungsi yang tidak maksimal saat hujan.

”Kalau sudah telanjur dipasang, ya mau bagaimana lagi. Tapi kalau bisa dibuat standar lagi agar lebih aman,” ujar Henrik, pemilik toko aksesori di Jalan RS Soekanto, Jakarta Timur, Senin (16/11/2015).

Lalu, apa saja aksesori yang harus dihindari saat musim hujan? Berikut daftarnya sesuai saran Henrik untuk para pesepeda motor:

1. Ban ceking atau tipis. Model tersebut membuat daya cengkeram tidak maksimal. Alur ban yang sudah tipis juga mengundang masalah karena licin. Segera ganti ban standar atau beli ban dengan ”kembangan” yang masih tebal.

2. Sepatbor belakang variasi. Hal ini menurut Henrik membahayakan untuk pengendara di belakang. Sepatbor aksesori yang hanya mengutamakan penampilan biasanya tidak mempertimbangkan cipratan air dari ban sehingga mengenai pengendara di belakang. Efeknya mengganggu pandangan dan konsentrasi mereka.

3. Pijakan kaki dan handel setang dari logam. Pemasangan aksesori ini hanya membuat gaya gesek menjadi sangat kecil. Kaki akan mudah terpeleset saat kena air Hujan, atau tangan tidak bisa mencengkeram handel gas dengan maksimal.

4. Boks CVT (untuk skutik) modifikasi. Banyak yang menawarkan pemasangan aksesori ”aneh-aneh” seperti selang pernapasan atau melubangi boks agar lebih dingin dan sebagainya. Namun, area ini seharusnya menjadi area yang kering. CVT akan mudah selip saat tergenang.

5. Lampu warna putih. Penggunaan lampu ini memang terang saat kering. Namun, saat hujan lebat, lampu paling terang dan gampang dilihat justru warna kuning atau kekuningan (standar).

6. Suspensi kaku (direndahkan). Ini dia yang juga dianggap berbahaya. Saat ada genangan, kita tidak pernah tahu apakah ada lubang atau tidak. Suspensi yang tidak standar berpotensi merusak bodi saat ”menghajar” lubang yang terlihat karena genangan.