Jakarta, Otomania — Sirkuit Internasional Sentul akan bersolek guna menjadi arena pertarungan para pebalap MotoGP pada musim 2017 mendatamg. Awal Desember nanti Sentul mulai dirombak, dengan arsitek Hermann Tilke yang sudah berpengalaman merancang sirkuit dunia.
Tahap pertama pada awal Desember 2015, perombakan Sentul dimulai dari bangunan sekitar lintasan. Pada Januari,, seluruh gedung sudah rata dengan tanah. Selanjutnya, pada April 2016, aspal akan dibongkar sedalam 5 cm dan diganti dengan aspal berkualitas tinggi.
“Jadi nanti limbah aspal yang dibongkar itu akan dipanaskan dan dicampur dengan aspal yang baru. Pengerjaan aspal kenapa di April, karena kalau sekarang musim hujan nanti hasilnya tidak akan maksimal,” kata Direktur Sirkuit Sentul Tinton Soeprapto, di kantor Dewan Pertimbangan Presiden, Kamis (19/11/2015) di Jakarta Pusat.
Tinton menjelaskan, Sirkuit Sentul hasil rancangan Tilke ini akan memiliki panjang lintasan dari 3,9 km menjadi 4,4 km, lebar 15 meter, dan memiliki 14 tikungan. Di sekeliling sirkuit akan dibangun fasilitas pendukung lainnya.
"Pengerjaannya sampai berapa lama saya belum tahu, yang jelas MotoGP di Indonesia akan dimulai pada Oktober atau November 2017 sebelum Sepang. Tapi, sebelum itu akan ada uji coba dari pihak Dorna," ucapnya.
Dalam membangun Sirkuit Sentul ini, pemerintah membutuhkan biaya Rp 200 miliar dan saat ini baru ada Rp 5 miliar. Namun, menurut Tinton, uang Rp 200 miliar bisa tercapai dan diharapkan pihak lainnya bisa membantu agar penyelenggaraan balapan MotoGP 2017 di Indonesia berjalan dengan lancar.
“Kata Menpora, uang Rp 5 miliar itu ibaratnya baru uang muka, sisanya akan didapat dari hasil bantuan sejumlah pihak terkait lainnya. Dengan Rp 200 miliar itu, kita selama tiga tahun tidak perlu melakukan perombakan lagi karena nilai itu sudah diperhitungkan sampai sejauh itu,” katanya.