Jakarta, Otomania - Nissan Cefiro menjadi salah satu sedan lawas yang saat ini masih banyak diburu. Meski sudah 25 tahun sejak pertama kali diluncurkan di Indonesia tapi kisaran harga jualnya masih cukup tinggi.
Mencari Cefiro tidak seperti mobil lainnya yang bisa ditemui pada showroom mobil bekas. Untuk mencari sedan lawas empat pintu ini orang lebih sering mendatangi bengkel atau mengandalkan informasi dari rekanan.
Meski memiliki harga tinggi tetap harus pandai saat akan meminangnya. Menurut Ketua Umum Pusat Cefiro Indonesia, Iwan Taruna Ruchiyat, bila tidak jeli justru akan ada banyak biaya yang dikeluarkan saat perawatan.
"Namanya mobil sudah lama pasti ada saja kurangnya. Selain eksterior perhatikan kondisi air flow. Biasanya meski masih original tapi sudah ubahan dan cukup merepotkan bila kembali masalah," ujar Iwan kepada Otomania, beberapa waktu lalu.
Air flow yang rusak bisa membuat banyak masalah pada Cefiro. Mulai dari konsumsi bahan bakar yang boros, tekanan gas yang tidak menentu pada rpm, sampai kadang mengeluarkan asap putih yang perih ketika terkena mata.
Selebihnya pada sektor kaki-kaki. Untuk sedan dengan dimensi besar, menurut Iwan, bushing pada kaki-kaki biasanya rentan rusak, tapi hal ini termasuk wajar mengingat usia dan pemakaiannya.
Eric dari workshop Engine+ juga turut memberi saran. Menurutnya yang tak kalah penting saat ingin membeli mobil lawas seperti Cefiro ada baiknya pembeli juga memeriksa kondisi sasis dan rangka.
"Bila rangka sudah pernah diservis akibat tabrakan atau hal lain kondisi mobil tidak akan nyaman saat digunakan. Dan bagi yang baru akan mencari, usahakan untuk mengajak teman yang mengerti kondisi mobil agar tidak kecewa," ujarnya kepada Otomania.