Jakarta, Otomania - Nissan Cefiro masuk ke Indonesia pertama kali dibawa oleh PT Wahana Wirawan sekitar 1990-1991. Sedan empat pintu ini datang bermain di kelas premium sebagai rival bagi Honda Accord dan Toyota Corona.
Uniknya, di era tersebut Nissan sudah melengkapi Cefiro dengan segudang fitur canggih yang membuatnya istimewa. Bahkan teknologi yang diterapkan melebihi dua kompetitornya tersebut.
"Cefiro punya fitur canggih di kelasnya, bahkan fitur-fitur ini belum dikenal oleh produk lain maupun kompetitornya," ujar Teddy Irawan, Vice President Sales and Marketing NMI saat dihubungi Otomania.
Beberapa fitur tersebut seperti lampu proyektor headlamp, auto air conditioner sampai dengan teknologi double shockbreaker dengan oli dan angin, serta sensor sonar. Fitur ini mampu mengatur secara otomatis sistem suspensi dengan menyesuaikan kontur jalan serta kebutuhan pengendaranya.
"Dari sisi mesin, Cefiro punya mesin enam silinder yang halus dan cukup baik. Fitur suspensi menjadi salah satu kelebihan, jadi kalau jalan makin cepat dan kontur medan rata suspesni bisa kencang sendiri untuk kestabilan mobil. Bahkan saat akan berakselerasi suspensi langsung mengeras agar sektor depannya tidak naik," ujarnya.
Meski memiliki banyak teknologi, tapi Teddy mengakui bahwa fitur-fitur ini terlalu canggih di masanya dan kebanyakan konsumen belum siap untuk menerima kemajuan yang ditawarkan.
"Dengan harga sekitar Rp 90 jutaan memang cukup canggih, tapi kebanyakan konsumen belum bisa menerima. Salah satunya seperti proyektor lampu, mereka menilai terlalu kecil sinarnya jadi memilih yang konvensional," ucap Teddy.