Sensasi Berkendara Skuter Perancis

Stanly Ravel - Rabu, 11 November 2015 | 08:28 WIB

(Stanly Ravel - )


Jakarta, Otomania - Peugeot Django 150 datang sebagai pemain baru di kelas skuter premium. Bermodalkan desain retro modern, mesin 150 cc dan tiga tipe pilihan model, membuatnya cukup pantas mendapat perhatian.

Setelah beberapa waktu lalu Otomania membahas mengenai fitur dan konsumsi bahan bakar Django 150 Sport yang dibandrol Rp 34,9 juta off the road ini, giliran mengulik sensasi berkendaranya. Mulai dari posisi berkendara, handling sampai seputar tenaganya.

Posisi berkendara

Hal pertama sebelum mengajaknya berjalaan adalah posisi berkendaranya. Secara desain Django dibekali dengan jok lebar yang empuk terlapis kulit, hal ini membuat posisi berkendara awak redaksi Otomania dengan tinggi 175 cm langsung terasa nyaman.

Untuk ukuran tubuh di bawah 170 cm kemungkinan harus sedikit jinjit karena tinggi jok ke tanah mencapai 770 mm. Sedangkan handlebar dirancang dengan dimensi yang lebar dan tinggi, secara otomatis membuat posisi berkendara cenderung santai.

Performa dan handling

Bila melihat spesifikasinya di atas kertas, Django dibekali mesin 150,6 cc single silinder. Mesin SOHC fuel injection ini pun diklaim memiliki tenaga sebesar 10,7 tk.

Tenaga putaran bawahnya cukup agresif, hal ini masih cocok untuk menghadapi kondisi stop and go di Jakarta. Mengaplikasi sok model teleskopik di bagian depan dan monoshock di belakang dengan pelek 12 inci dan ban berukuran 120/70 juga masih nyaman meredam guncangan.

Walau diajak bermanuver masih asik, tapi perlu membiaskan diri terlebih dahulu karena posisi berkendaranya yang tinggi. Bukan hanya itu, jarak antara knalpot dan tanah juga cukup pendek, ketika terlalu miring langsung bisa menyentuh aspal, hal ini juga berlaku saat berbelok dengan posisi boncengan.

Memanfaatkan ruas jalan kosong di malam hari, awak redaksi langsung membejek habis grip gasnya. Putaran mesin langsung berubah, laju kendaran pun mulai melesat.

Meski responsif di putaran bawah dan tengah, tapi untuk menyentuh angka 100 kpj Django masih terasa lamban, hal ini mungkin karena faktor bobot serta dimensi yang memang cukup panjang.