Jakarta, Otomania — Berkendara pada musim hujan berbeda dengan berkendara pada musim panas. Ada hal-hal yang harus diperhatikan, baik soal kondisi sepeda motor maupun ruas jalan yang dilalui, terutama bagi yang menggunakan motor matik atau skuter.
Seperti diketahui, banyak ruas jalan di Ibu Kota yang mudah tergenang air. Bahkan tak jarang yang sampai banjir sehingga tak bisa dilewati.
"Pengendara motor matik harus lebih waspada dalam hal perawatan dan berkendara pada saat musim hujan. Apalagi saat melintasi genangan air yang tinggi, sebisa mungkin dihindari," ucap Ade Rohman, Asisten Manajer Technical Training PT Daya Adicipta Mustika (DAM) Jawa Barat, kepada Otomania, Sabtu (7/11/2015).
Menurut dia, saat berkendara dengan matik dan melintasi ruas jalan yang tergenang air, pengendara harus bisa memperkirakan bila tinggi air tidak sampai kena bagian CVT. Bila sampai terendam, efeknya motor akan mengalami kerusakan pada kopling.
"Perkirakan, bila air tingginya lebih dari 45 cm, lebih baik cari jalan lain. Bila boks CVT sampai terendam maka kemungkinan besar kopling bisa slip. Saat servis, selain dibersihkan, upayakan CVT juga selalu diberi cairan khusus CVT," ujarnya.
Hal lain yang tak kalah penting adalah kondisi filter udara. Musim hujan, baik disadari maupun tidak, kondisinya akan membuat filter serta komponen mudah basah dan lembab, terutama pada busa. Imbasnya, filter akan lebih cepat kotor dan tersumbat sehingga mengganggu performa kinerja asupan udara untuk masuk ke ruang bakar.
Bila intensitas hujan sudah mulai rutin dan motor selalu digunakan saat hujan, baiknya melakukan pengecekan lebih kurang dua minggu sekali pada bagian filter. Bila basah atau lembab, tinggal dikeringkan atau bisa disemprot dengan menggunakan kompresor angin.