Di Tengah Lesunya Pasar, Penjualan Mobkas Bisa Tembus Target

Stanly Ravel - Sabtu, 7 November 2015 | 09:40 WIB

(Stanly Ravel - )


Jakarta, Otomania - Kondisi pasar otomotif di 2015 memang cukup lemah. Dampak nilai tukar dollar AS terhadap rupiah yang tinggi berimbas pada daya konsumsi pembelian mobil baru yang menurun.

Bukan mobil baru saja, pasar mobil bekas (mobkas) juga turut mengalami hal yang sama. Tapi kendati demkian ternyata penjualan mobil mobkas masih bertahan baik, bahkan targetnya pun tembus dari yang ditetapkan pada awal tahun lalu.

"Ini fenomena menarik, dibandingkan dengan tahun lalu tahun ini ternyata penjualan cukup tinggi. Buktinya target awal yang hanya ditetapkan 3.000 unit sampai akhir tahun, per November ini sudah 32.000 unit, naik 20 persen dari tahun lalu," ucap Herjanto Kosasih, Manajer Pemasaran Senior WTC Mangga Dua, saat dihubungi Otomania, (6/11/2015).

Hal ini dianggap menjadi salah satu dampak posiitif dari kenaikan harga mobil baru akibat dollar AS yang tinggi beberapa waktu lalu. Bahkan dirinya juga optimis bahwa angka 35.000 unit akan bisa ditembus hingga akhir tahun nanti.

"Dollar sempat tinggi, mobil baru banyak yang ditunda peluncurannya. Di sisi lain, ATPM juga ada yang menaikan harga mobil cukup tinggi akhirnya banyak yang beralih ke mobil bekas sebagai alternatif untuk memiliki mobil," ucap Herjanto.

Menurutnya, pembelian mobil bekas di tahun ini waktunya tidak menentu, tapi pergerakannya selalu ada. Beda dibandingkan tahun lalu yang lebih banyak di saat-saat tertentu seperti di tengah tahun, menjelang Lebaran, dan akhir tahun.