Toyota Menanti Masukan buat Grand New Veloz

Ghulam Muhammad Nayazri - Selasa, 3 November 2015 | 09:00 WIB

(Ghulam Muhammad Nayazri - )


Jakarta, Otomania –
 Perjalanan panjang yang akan dilakukan Toyota Grand New Veloz ke Sabang titik nol kilometer, merupakan bentuk pengujian produk ini. Velozity yang merupakan komunitas pengguna Veloz, akan merasakan mengendarai MPV terbaru Toyota, selama 14 hari. Setidaknya ada beberapa yang akan diuji yaitu keiritan bahan bakar, suspensi, dan kenyamanan kabin.

Jalur yang ditempuh akan melewati beberapa kota, berawal dari Jakarta, kemudian Palembang, Jambi, Pekanbaru, Dumai, Lhokseumawe, Banda Aceh, dan Sabang. Perjalanan pulang akan melalui jalur berbeda yaitu Banda Aceh, Medan, Bukittinggi, Bengkulu, Bandar Lampung, dan akan finish di Jakarta.

Indra Rezkita Lubis, Head of Community Development PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan, kalau hasil akhir dari perjalanan ini baik, komunitas Velozity yang akan mengumumkan kepada rekan-rekan. Tapi jika hasilnya ada yang perlu dikoreksi, maka itu bisa jadi masukan untuk pengembangan produk Toyota nantinya.

“Hasilnya akan bisa jadi masukan, jika memang hasilnya ada yang perlu dikoreksi. Kalau sifatnya teknis, kami akan laporkan ke bagian technical. Namun, kalau hasil yang dirasakan bersifat spesifikasi atau produk, kami akan berikan kepada bagian product development, jadi seperti itu,” ujar Indra menjawab Otomania, Senin (2/10/2015).

Suara komunitas

Indra mengatakan, hubungan TAM dengan para komunitas, khususnya Veloz, tidak hanya sebatas dukungan akan kegiatan yang dilakukan, tapi sering kali melakukan FGD (forum group discussion). Pada forum tersebut, Toyota mencoba meminta pendapat kepada para komunitas, seperti misalnya terkait dengan produk baru yang akan keluar.

“Pendapat bisa dari segi mesin, suspensi dan sebagainya, dan ini bukan hal baru, tapi kita terus lakukan ini secara berkelanjutan bersama dengan komunitas. Secara persentase, suara komunitas untuk perbaikan dan pembaharuan produk sampai 50 persen,” ujar Indra.

Indra menambahkan, ini dilakukan karena komunitas merupakan sekumpulan pemilik kendaraan yang hobi akan mobil mereka. Oleh karena itu, mereka lebih paham, dibanding dengan pemilik kendaraan biasa. Jadi yang mereka katakan adalah yang benar-benar mereka rasakan.