Perempuan Jarang Alami Kecelakaan Berat

Ghulam Muhammad Nayazri - Senin, 2 November 2015 | 07:06 WIB

(Ghulam Muhammad Nayazri - )


Jakarta, Otomania - 
Karakter berkendara tidak hanya ditentukan dari usia, tapi juga dari jenis kelamin. Namun, memang tidak seluruhnya memiliki karkater sama, tapi memang kebanyakan seperti itu. Perempuan misalnya, yang gaya berkendaranya kerap membingungkan, seperti saat posisi kita berada dibelakang mereka di jalan.

Jusri Pulubuhu, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan, setelah dirinya menganalisa, cara bekendara perempuan yang berbeda dengan laki-laki, ternyata membuat mereka jarang mengalami kecelakaan serius. Namun, untuk kecelakaan kecil, tak terhingga jumlahnya.

“Coba saja, perempuan itu jarang mengalami kecelakaan serius, tapi sangat sering mengalami kecelakaan kecil. Ini karena cara berkendara mereka yang cenderung pelan. Tapi walaupun pelan, mereka berkendara serasa memiliki seluruh jalan, dan dianggap tidak ada orang lain atau bahkan tidak sadar ada pembatas jalan,” ujar Jusri kepada Otomania, Jumat (30/10/2015).

Maka dari itu, lanjut Jusri, mobil perempuan kerap banyak dihiasi oleh lecet, penyok, baret di seluruh bagian bodi mobil, itulah perempuan. Berbeda dengan laki laki, selain grasak grusuk, mereka seringkali memacu kecepatan, saat dirasa memiliki kesempatan. Makanya, kaum ini cenderung mengalami kecelakaan yang mematikan.

“Laki-laki berbeda, mereka sering mengalami kecelakaan serius, sebab tidak enggan untuk menarik gas. Sementara, salah satu faktor yang menyebabakan banyak orang celaka di jalan yaitu kecepatan yang tidak dikontrol,” ujar Jusri.

Dua karakter berkendara seperti itu, kata Jusri, harusnya memang jangan dibawa di jalan. Semuanya harus sesuai dengan standar dan peraturan lalu lintas yang ada. Jadi hilangkan karakter berkendara yang negatif. Itu bukan hanya akan merugikan diri sendiri, tapi juga orang lain. Malah, tidak jarang kejadian tersebut menelan korban jiwa.