Cat Pinggir Jalan yang Masih Jadi Idola

Aditya Maulana - Rabu, 21 Oktober 2015 | 08:42 WIB

(Aditya Maulana - )


Jakarta, Otomania – Bisnis pengecatan mobil di pinggir jalan atau sering dikenal dengan nama cat duco, menjadi altenatif bagi para pemilik kendaraan roda empat. Sebab, selain kualitasnya lumayan bagus, harga yang ditwarkannya pun relatif terjangkau. Akhirnya, sampai saat ini cat duco masih diganderungi masyarakat.

Iwan, salah satu pemilik cat duco di Jalan Raya Alu-alu, Rawamangun, Jakarta Timur menjelaskan, setiap hari konsumen yang datang selalu ada. Bahkan ia mengaku belum pernah tidak mendapatkan pelanggan sama sekali dalam satu hari.

“Orang yang hanya mengecat pinggir-pinggirnya ada saja setiap harinya. Kalau lagi beruntung dapat penawaran mengecat seluruh bodi mobi, tapi kalau tidak ya per panel juga sudah lumayan,” ujar Iwan saat ditemui Otomania, Selasa (20/10/2015).

Saat ditanya mengenai pendapatan setiap bulannnya, pria asal Rawamangun, Jakarta Timur ini enggan membocorkan omzet per bulannya. Tapi menurutnya, pemasukan uang setiap bulannya tidak menentu, tergantung dari sepi dan ramainya konsumen.

“Minimal di bawah Rp 10 juta, tapi kalau lagi ramai kisaran Rp 10 jutaan lebih,” katanya tanpa memberikan angka pastinya.

Jasa perbaikan bodi

Menurut Iwan, selain mengecat, ia juga menerima jasa memperbaiki bodi mobil. Bodi yang terbuat dari bahan plastik, dan viber tetap bisa dikembalikan ke posisi normal. Tapi, cara yang dia lakukan berbeda dengan bengkel spesialis Ketok Magic.

“Kita beda dengan Ketok Magic, kita hanya model martil alat lainnya dan konsumen bisa melihatnya secara langsung,” katanya lagi.

Memperbaiki bodi berbahan fiber dan plastik, lanjut Iwan, hanya tinggal membakar bagian yang rusak dan menghaluskannya, terakhir di cat sesuai dengan warna aslinya. Sedangkan jika retak, diperbaiki dengan cara didempul dan ampelas hingga pengecatan.