Tren ”Double” Kaca Film, Benar atau Salah?

Donny Apriliananda - Selasa, 20 Oktober 2015 | 12:58 WIB

(Donny Apriliananda - )

Jakarta, Otomania – Banyak pengguna mobil beranggapan, semakin tebal kaca film semakin besar kemungkinan menolak panas. Alhasil, fenomena menumpuk (pasang double) kaca film kerap ditemukan. Tak cukup satu, lapisan lain ditambahkan ke permukaan kaca film pertama dengan harapan kinerja menolak panas semakin maksimal. Benarkah?

Billy Susanto, Customer Support Manager PT V-Kool Indo Lestari, tidak sependapat dengan anggapan tersebut. Menurutnya, saat kaca film di-double yang terjadi adalah pandangan yang kurang baik karena kadar kaca film yang berbeda.

”Lalu kekhawatiran kedua, sisi kaca film yang ada lemnya tidak bertemu dengan kaca, tapi bertemu dengan kaca film lain. Tinggal tunggu saatnya, karena tidak pada tempatnya, kaca film akan rusak dan mengelupas,” kata Billy.

Kesulitan lain, saat akan mengganti atau melepas kaca film kedua misalnya, lapisan lem akan merusak kaca film pertama. Apalagi, jika lapisan lem membandel, membersihkan pakai cairan yang keras dan itu tidak disarankan. Artinya, kemungkinan kedua lapisan kaca film rusak sangat besar.

Dengan kata lain, menurut Billy, memasang kaca film double sangat tidak disarankan. Kebanyakan kaca film yang sudah punya nama tidak akan menggaransi praktik ini. ”Bahkan sesama V-Kool misalnya, kami tidak akan menggaransi,” imbuh Billy.

Jika konsumen ingin mendapatkan tolak panas tinggi, yang harus dilakukan adalam mengganti lapisan kaca film awal dengan kaca film dengan penolak panas yang efektif, bukan lantas menumpuknya.