Jakarta, Otomania - PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) pernah berencana untuk meluncurkan sepeda motor terkencangnya H2R, sebagai versi sirkuit dari H2 yang sudah lahir di Indonesia. Sayang rencana KMI menelurkan H2R harus terganjal dan batal karena regulasi.

Awal tahun ini KMI resmi meluncurkan Ninja H2 dengan banderol saat itu Rp 580 juta, on the road Jakarta. Pada saat yang bersamaan, KMI juga memperkenalkan Ninja H2R yang merupakan versi balap dari H2.

Statusnya saat itu belum bisa dipesan karena masih ada prosedur yang harus dilewati Kawasaki dari Kementerian Perindustrian. Tapi harga sudah dirilis, KMI membanderol H2R Rp 1 miliar. Saat ini bagaimana perkembangannya?

Michael Chandra Tanadhi, Deputy Head Sales and Promotion PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) mengungkapkan Ninja H2R tidak jadi dijual di Indonesia karena saat mengikuti uji tipe lewat Kementerian Perindustrian tidak lolos. Ada beberapa persyaratan yang tidak ada pada motor terganas Kawasaki itu.

“Kalau mau lolos uji tipe, motor itu (Ninja H2R) harus ada lampu, spion yang sesuai dengan standar Indonesia. Sedangkan di H2R tidak ada, jadi tidak bisa kita jual di Indonesia, beda dengan Ninja H2 yang sudah dijual awal tahun lalu,” ujar Michael, Selasa (13/10/2015).

Pria berkulit putih itu menambahkan, saat peluncuran di awal tahun lalu, Ninja H2R masih bisa didatangkan karena statusnya contoh, bukan untuk dijual seperti Ninja H2. “Karena peraturan di Indonesia motor yang dijual harus lolos uji tipe maka Ninja H2R tidak bisa kita jual. Padahal animo dari masyarakat sangat tinggi, tapi sayang kita tidak bisa menjualnya,” ucapnya.

Kawasaki Ninja H2R itu sendiri merupakan versi balap dari H2. Pertama kali diperkenalkan di dunia pada ajang Intermot 2014 lalu di Cologne, Jerman. Beda dengan H2 yang memiliki daya 200 tk, berkat mesin 988 cc, DOHC, 4 silinder dan supercharger, tenaga H2R mencapai 300 tk dan dijuluki sebagai salah satu motor tercepat dunia.