Otomania – Salah satu ”penyakit” mobil dengan transmisi manual adalah soal kopling. Gejala-gejala yang sering terjadi di antaranya kopling ngelos (kosong/ngempos), perpindahan gigi atau memasukkan gigi maju/ mundur susah, bisa juga muncul bunyi cukup keras saat gigi dipindahkan.
Jika Anda mengalaminya, berarti kinerja kopling tidak normal karena beberapa hal.
”Tekanan hidrolik garpu penyanggah kopling (shift fork) tidak mencapai tekanan maksimal. Ini pun ada sebabnya, yakni terjadi kebocoran pada beberapa komponen,” ujar Rusdy Sopiandi, pemilik bengkel Fendryss di bilangan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Selasa (13/10/2015).
Baca Juga: Siap-siap Keluar Biaya, Ini Tanda Kampas Kopling Transmisi Mobil Matic Mulai Aus
Kemungkinan pertama, release cylinder clutch dan master cylinder clutch bocor, atau aus pada bagian seal-nya. Bisa jadi, kurangnya minyak kopling pada komponen tersebut.
”Efeknya tidak bisa masuk gigi. Bisa juga bikin kopling selip, atau tidak ada tekanan pada kopling, sehingga transmisi tidak bisa masuk gigi sebagaimana mestinya.
Paling buruk, ketika sedang macet atau menanjak, kopling los. Mobil pun mogok,” kata Rusdy.
Kalau sudah begini, pengecekan harus diurut sebagai berikut:
- Cek tekanan minyak kopling, ada atau tidak.
- Cek kebocoran pada master cylinder clutch (atas), terjadi kebocoran atau tidak.
- Cek kebocoran pada release cylinder clutch (bawah), terjadi kebocoran atau tidak.
- Cek jarak injakan pedal kopling.
Jika ditemukan masalah, terutama pada poin 2 dan 3, sebaiknya komponen tersebut diganti. Biayanya bervariasi, antara Rp 300-400 ribu termasuk pemasangan, per komponen.
Baca Juga: Penyebab Usia Kampas Kopling Mobil Matic Jadi Lebih Singkat, Ternyata Kebiasaan Pengemudinya Sendiri