Trik Membuat Kualitas Suara Audio Meningkat

Ghulam Muhammad Nayazri - Selasa, 13 Oktober 2015 | 08:24 WIB

(Ghulam Muhammad Nayazri - )


Jakarta, Otomania – Peningkatan kualitas suara audio biasanya dilakukan dengan mengganti produk bawaan Original Equipment Manufacture (OEM) dengan produk after market. Namun, sebenarnya ada trik bagaimana untuk meningkatkan kualitas audio bawaan pabrik, tanpa harus menggantinya dengan produk baru.

“Itulah mengapa memahami apa yang diinginkan ketika meng-upgrade audio mobil jadi hal penting, agar ubahan yang dilakukan tidak sia –sia. Lebih lagi jika bertemu teman konsultasi yang tidak begitu mengerti audio,” ujar Susanto Head Best Buddy Shop Sunter, kepada Otomania, Senin (5/10/2015).

Susanto mengatakan, audio mobil tidak hanya berkutat pada head unit, subwoofer, power maupun speaker, tapi juga harus memperhatikan faktor pendukung lain, yaitu kualitas peredaman. Dalam upgrade audio, hal ini sering kali terlewatkan, padahal ini sangat penting perannya.

“Banyak yang mengabaikan hal tersebut. Padahal jika mengerti, hanya dengan audio asli pabrikan, suara musik yang dihasilkan di kabin mobil bisa lebih baik, hanya dengan melakukan peredaman di bagian pintu depan sisi kanan dan kiri,” ujar pria yang akrab disapa Afung.

Afung melanjutkan, penyebab suara audio di dalam mobil tidak bagus yaitu karena plat pintu mobil, plastik doortrim ikut bergetar ketika speaker mengeluarkan suara. Kondisi tersebut akan membuat suara audio menjadi kotor, karena plat dan doortrim yang bergerak berulang-ulang menimbulkan suara-suara halus yang akhirnya mengotori output asli audio. Jadi sebelum melakukan penggantian piranti audio, baiknya terlebih dahulu lakukan peredaman.

“Biaya melakukan peredaman cukup terjangkau. Seperti untuk peredam dengan kualitas yang bagus dengan lapisan alumunium foil sebagai meredam panas, dibanderol Rp 175.000 sampai Rp 300.000 perlembar, dan sudah termasuk ongkos pemasangan. Harga tersebut berlaku untuk mobil apa saja. Ada yang yang lebih murah lagi tanpa lapisan alumunium dengan harga Rp 100.000 ribu perlembar,” tutur Afung.