Ini 8 Kebiasaan Buruk Wanita Ketika Berkendara

Stanly Ravel - Senin, 12 Oktober 2015 | 16:42 WIB

(Stanly Ravel - )


Jakarta, Otomania - Meski pengendara wanita disebut lebih aman saat berkedara dibandingkan pria, tapi kemungkinan mendapat resiko kecelakaan kecil kerap terjadi. Terlebih bagi kaum Hawa yang baru bisa mengendarai mobil.

"Masa 18 bulan pertama sejak mengemudi wanita memiliki frekueensi lebih banyak mengalami kecelakaan kecil dibanding pria. Paling sering biasanya nyerempet," ucap Jusri Pulubuhu dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) kepada Otomania via ponsel, (8/10/2015).

Meski sifatnya kecil tetap saja merugikan. Contoh saat menyengol kendaraan orang lain, pasti bukan mobil sendiri yang harus diperbaiki tapi juga mobil orang lain yang diserempet.

Jusri menjelaskan beberapa ciri pengemudi wanita yang gaya berkendaranya cukup membahayakan, baik untuk diri sendiri atau orang lain. Hal ini perlu diketahui agar bisa diubah kebiasaannya.

- Slower motions, pada kondisi manuver harus dilakukan dengan segera namun perlakuan yang sering dilakukan wanita adalah pergerakan yang lambat.

- Mengerem mendadak atau suka-suka, tanpa disadari wanita sering melakukan ini mulai dari sedikit–sedikit angkat gas atau nginjak pedal rem ketimbang memelihara konstan speed.

- Sama dengan mengerem, ketika bermanuver atau ingin berbelok, kaum Hawa juga kurang peduli dan cenderung suka-suka tanpa ada aba-aba untuk pengendara lain di belakangnya.

-Jarak badan dan lingkar kemudi terlalu dekat. Suka menyetel posisi duduk yang dekat dengan kemudi, ada juga yang model multi tasker dengan satu tangan di lingkar kemudi satunya lagi di tuas perseneling. Hal ini cukup berbahya karena posisi yang benar adalah dua tangan harus berada di kemudi, agar saat terjadi sesutu bisa merespon dengan cepat.

- Kalau menikung sudut lintasannya melebar, pada sudut U-Turns radius putarnya besar.

- Pandangan mata selalu fokus ke depan, jarang memiliki kebiasaan mengececk kaca spion.

- Sering menggantung kaki kiri pada pedal kopling, sehingga setiap pergerakan pelan sering pedal kopling diinjak dengan membiarkan kendaraan meluncur free wheel, atau pada saat pengereman sebelum pedal rem di injak pedal kopling sudah terlebih dahulu diinjak.

- Menggunakan sepatu berhak kecil dan tinggi atau sering menyimpan sepatu di bawah jok pengemudi. Tanpa disadari hal ini bisa menggangu pergerakan kaki, bahkan bila sepatu tergeser hingga ke bawah pedal bisa menggangu pengereman hingga berdampak fatal.