Jakarta, Otomania – Mengubah audio kabin mobil dengan produk aftermarket, kerap kali dilakukan pemilik kendaraan, untuk mendapatkan kualitas suara yang lebih baik dari bawaan pabrik. Namun, jangan sampai salah memilih komponen audio, sehingga dana yang keluar tidak menjadi sia-sia.
“Sebelum mengubah atau upgrade audio kabin mobil, sebaiknya yang pertama harus dilakukan adalah tujuannya. Jangan sampai nantinya berlebihan, karena tidak jelas tujuannya, jadi akan mubazir. Jika sudah tahu butuhnya apa baru lakukan ubahan,” ujar Susanto Head Best Buddy Shop Sunter, Senin (5/10/2015).
Susanto menambahkan, jangan terlalu yakin mengganti audio sendiri, lakukan konsultasi terlebih dahulu kepada yang ahli. Misalnya ingin mendapatkan suara bass, bisa melakukan pembelian subwoofer active. Banyak pilihan untuk produk ini, jika dirasa terlalu repot memasang box khusus untuk penempatannya, bisa menggunakan jenis yang slim dan yang bisa diletakkan di bawah kursi mobil.
“Mendengarkan musik tanpa bass memang bagai sayur tanpa garam, jadi dalam upgrade audio, penambahan subwoofer jadi yang cukup sering dilakukan,” ujar pria yang akrab disapa Afung kepada Otomania.
Kemudian, lanjut Afung, selain subwoofer, komponen lain yang dibeli untuk menggantikan audio OEM (asli pabrikan) yaitu speaker. Ketika ingin membeli piranti ini, akan lebih bagus jika range frekuensinya luas. “Semakin lebar jangkauan frekuensi yang dimainkan maka akan semakin baik,” ucap Afung.
Afung mengatakan, penambahan lain yang tak kalah penting yaitu media player format. Sebaiknya jika memungkinkan, pilih model yang sanggup memutar semua jenis file. Jelas dengan kecanggihan itu, harga komponen ini jadi lebih mahal. Kemudian yang bisa jadi pertimbangan untuk penambahan yaitu amplifier dan prosesor, agar bisa mendapatkan tata panggung dan tonal yang lebih bagus di dalam kabin mobil.
“Jangan pernah lupakan ketika akan mengubah audio, yaitu spesifikasi dan garansi. Jangan hanya tergiur dengan spesifikasi yang dijelaskan oleh pedagang atau installer saja, tapi juga perhatikan garansinya, agar ketika terjadi kendala bisa datang dan meminta penggantian atau sebagainya,” ujar Afung.