Aliran Baru Modifikasi Motor, Diukir

Stanly Ravel - Selasa, 6 Oktober 2015 | 16:18 WIB

(Stanly Ravel - )


Jakarta, Otomania - Seni ukir alias engrave saat ini bukan hanya digunakan dalam media kayu atau plat besi sekadar untuk pameran. Berkembangnya dunia kustom yang mengedapankan kultur budaya Indonesia membuat aplikasi kesenian mengukir kini banyak diterapkan builder lokal.

Dalam gelaran Kustomfest 2015 yang mengedepankan seni modifikasi dengan gaya kustom kulture, beberapa motor terlihat dihiasai teknik seni engrave. Baik pada bodi, plat besi bahkan sampai sektor mesin yang dihiasi ragam bentuk ukiran.

Salah satu pengrajin engraving, Haikal Bagaskara dari West Art, Jawa Tengah, saat ditemui Otomania dalam ajang Kustomfest 2015 mengutarakan bahwa saat ini banyak motor kustom yang mengunakan teknik ukir. Aplikasinya pun beragam, mulai dari media kayu sampai plat besi.

"Teknik engrave banyak diterapkan oleh builder lokal saat ini. Trend ini digemari karena lebih menujukan kolaborasi dari detial dan art khas Indonesia yang bisa yang bisa diaplikasi pada media di motor," ucapnya, (3/10/2015).

Proses pengerjaan memang tidak mudah. Karena semakin banyak motifnya otomatis juga makin susah, begitu juga dengan dimensi, bila semakin kecil maka pengerjaan tentu makin sulit karena dituntut keahlian lebih.

"Untuk harga ditentukan dari motif dan ukuran media yang digunakan. Semakin sulit pengerjaanya harga juga makin mahal, termasuk waktu pengerjaanya. Permukaan yang tidak rata, atau melengkung memiliki tingkat kesulitan yang lebih dibanding rata," kata Haikal.

Kisaran harga tidak bisa ditentukan sebelumnya, karena tergantung dari beberapa hal tadi. Biasanya untuk tromol kisarannya mulai dari Rp 350.000 sampai Rp 400.000, sedangan untuk engrave di blok mesin kiri-kanan mencapai Rp 800.000 lebih, balik lagi tergantung dari motif dan pengerjaannya.