Honda Tiger 95 Jawara Tantangan Kustomfest

Stanly Ravel - Senin, 5 Oktober 2015 | 15:01 WIB

(Stanly Ravel - )


Yogyakarta, Otomania - Berakhirnya Kustomfest 2015, melahirkan jawara-jawara kustom modifikasi baru di tahun ini. Begitu juga untuk ajang kompetisi para builder lokal Tanah air yang yang diselengarakan oleh Zeneos dengan tema Powerplant Motorcycles Challenge 2015.

Dari tujuh motor yang masuk dalam finalis Kustomfest 2015, akhirnya juri Yaniv Evan builder asal Amerika Serikat, menjatuhkan pilihan pada Sandi Surnadi sebagai jawara. Builder asal Bandung ini sukses menerapkan konsep yang diberikan Yaniv pada Honda Tiger lansiran 1995.

"Saya bangun motor ini dalam waktu tiga minggu setelah ada rilis resmi dari Zeneos. Modalnya cuma mengembangkan konsep sketsa yang diberikan, tapi dari awal saya memang sudah suka dengan konsep-konsep modifikasi Yaniv, sudah sering mengikutinya dari Youtube," ucap Sandi kepada Otomania, Yogyakarta (4/10/2015).

Sandi menjelaskan, proses pengerjaan motor ini benar-benar dari nol. "Saya kerjakan siang-malam. Untuk biaya memang tidak terlalu banyak karena sebagian saya sudah ada beberapa aksesorisnya, kalau untuk mesin sendiri saya pakai mesin yang ada di motor almarhum bapak saya."

Secara konsep, kustom yang dilakukan Sandi memang yang paling mendekati dengan sketsa yang diberikan Yaniv. Motor dengan mesin kapasitas tidak lebih dari 250 cc serta berpenampilan cafe racer.

Pengarapan mulai dari rangka, tangki sampai pembentukan shok depan dikejar dalam waktu singkat. Menariknya, hasilnya masih tetap terlihat rapih. Bahkan detail berupa tanda petir serta kunci yang selalu menjadi lambang Yaniv setiap membuat motor modifikasi pun diterapkan oleh Sandi pada bagian rangka bodi.

Sandi berusaha keras untuk mengikuti konsep seketsa modifikasi. Mulai dari kaki-kaki yang menggunakan pelek palang berdimensi 18 inci serta dibalut ban keluaran Zeneos ZN 120/80/18 di bagian depan, sedangkan sektor belakang menggunakan pelek CBX400 yang telah diubah.

Setelahh membentuk tangki, Sandi tak memilih menggunakan stang model biasa yang sedikit ditekuk kedalam agar styel cafe racer-nya dapat. Hal ini juga diakuinya setelah melihat sekema yang memang tidak menggunakan setang model jepit.

Bagian finishing, Sandi yang memiliki workshop Axietruzgrage di Bandung memberikan kombinasi warna untuk menajdi warna pada tangki dan beberapa sektor cover bodinya. Permainan warna lebih ke arah soft yang mengabungkan cat Raw Finish dan smoke sehigga membuatnya lebih senada.

Setelah pengecatan giliran part aksesoris yang digunakan sebagai pelengkap tampilannya. Mulai dari penyematan headlamp aftermarket, stoplamp BSA, jok, sampai saluran pipa buang yang dibuat serasi mengimbangi tampilannya.

Karya Sandi mendapat apresiasi tertingi dari Yaniv. Atas prestasinya ini pun, Sandi akan diberangkat ke Jepang untuk menyaksikan 24th Annual Mooneyes-Yokohama Hot road custom Show pada 6 Desember mendatang.