Jakarta, Otomania – Demi mendapatkan penampilan mobil yang ciamik dan bersih, bukan hanya bagian bodi yang dipoles, tapi juga salah satunya ban. Biasanya pemilik kendaraan roda empat mengoles ban dengan cairan khusus (semir ban) sebagai sebuah perawatan, dan membuat tampilan ban akan menjadi lebih hitam. Namun apakah perlakuan tersebut baik untuk ban?
Training and Consumer Product Planning Manager PT Bridgestone Tire Indonesia, Herry Maylanda mencoba menjawabnya. Herry mengatakan, sebenarnya tidak perlu ada lagi perawatan untuk ban, khususnya dengan memberikan semir. Ban sendiri sudah memiliki lapisan untuk melindungi dari ancaman kering dan retak.
“Jadi sesungguhnya ban tidak perlu disemir lagi, karena pada ban sudah terdapat zat anti aging –nya yang berfungsi melindungi ban dari penuaan akibat terkena sinar matahari. Jadi tidak memerlukan bahan tambahan lagi untuk ikut membantu perlindungan,” ujar Herry, Jumat (25/9/2015).
Herry menambahkan, jadi bisa dikatakan bahwa pemakaian semir ban atau bahkan detergen (saat mencuci) dengan berlebihan, dapat membuat zat pelindung ban tersebut hilang. Sehingga berakibat pada ban yang menjadi lebih mudah retak dan akhirnya rusak.
“Jadi untuk perawatan, sebaiknya ban cukup dicuci dengan air biasa dan dilap menggunakan spon (busa). Kemudian hindari penggunaan sikat yang kasar. Hal ini juga bertujuan untuk mempertahankan anti aging yang ada pada ban, terutama pada dinding sampingnya,” ujar Herry.