Sepeda Motor Juga Rawan "Blind Spot"

Stanly Ravel - Sabtu, 26 September 2015 | 16:01 WIB

(Stanly Ravel - )


Jakarta, Otomania - Titik buta atau area blind spot ketika berkendara bukan hanya terjadi pada mobil. Tapi sepeda motor yang visibilitas lebih terbuka pun juga memiliki resiko yang sama.

Minimnya pandangan sekeliling saat akan bermanuver saat mengendarai motor biasanya terjadi karena beberapa hal. Mulai dari tingkat kewaspadaan pengendara yang kurang sampai hal ekternal yang menggangu pandangan ketika sedang berkendara.

"Area no zone atau blind spot juga bisa terjadi pada pengendara motor. Tapi faktornya memang lebih besar dari luar atau eksternal, berbeda dengan mobil yang lebih banyak datang dari sisi internal," ucap Jusri Pulubuhu dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) kepada Otomania awal September lalu.

Meski persentasenya lebih banyak dari luar, tapi tak menutup kemungkinan blind spot terjadi akibat ulah pengendaranya sendiri. Contohnya, seperti kurangnya kewaspadaan dan penggunaan atribut motor yang tidak sesuai dengan pabrikan.

"Menggunakan kaca spion dengan dimensi yang lebih kecil karena alesan untuk modifikasi juga bisa fatal. Dengan ruas yang kecil dari versi spion standar otomatis mengurangi area pandang ke samping maupun ke belakang hal ini jelas salah," ucapnya.

Selain spion, lanjut Jusri, saat ini juga banyak motor menggunakan box untuk mengangkut barang. Bila ukuranya terlalu besar juga bisa menghalangi pandangan di kaca spion, terutama ketika akan bermanuver.