Injeksi Ubah Tren Modifikasi Motor

Aditya Maulana - Kamis, 17 September 2015 | 07:46 WIB

(Aditya Maulana - )


Jakarta, Otomania – Sepeda motor dengan sistem pembakaran injeksi sudah mendominasi di  di Indonesia. Hampir semua produsen sepeda motor fokus pada pengembangan produk dengan sistem injeksi.

Berangkat dari hal tersebut, para pelaku modifikasi roda dua harus bisa menyesuaikan dengan kondisi. Menurut pemilik bengkel modifikasi sekaligus konseptor Joddy Motor/JDM Project Joddy Ario, injeksi berhasil merubah tren modifikasi.

“Contoh dasarnya adalah bengkel modifikasi menjadi lebih bersih ketimbang dulu zamannya karburator karena harus melakukan setting karbu dan lain sebagainya. Sekarang tidak perlu seperti itu karena sudah menggunakan alat-alat yang canggih,” ujar pria berkacamata ini saat ditemui Otomania di bengkenya yang berada di Jalan Jatiwaringin Raya, No.1A, Pangkalan Jati, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Bengkel modifikasi yang ingin bertahan, lanjut Joddy, harus mempelajari teknologi injeksi pada masing-masing sepeda motor. Karena, jika konsumen ingin memodifikasi mesin, otomatis modifikator harus melakukan setting injeksi dan lain sebagainya.

“Makanya saya bilang, sekarang ini kalau bengkel modifikasi yang tidak kuat akan bangkrut. Tapi kita bisa bertahan, karena sudah terbukti selama 10 tahun berjalan semuanya aman-aman saja,” kata Joddy.

Tak hanya itu, untungnya para pabrikan sepeda motor tetap memberikan kemudahan untuk melakukan setting injeksi. Mulai dari sepeda motor kecil hingga besar (moge) settingan injeksinya masih mudah dipelajari sehingga bengkel yang sebelumnya tidak tahu menjadi bisa.