Jakarta, Otomania - Supplemental Restrain System Airbag (kantung udara SRS) merupakan alat keselamatan tambahan bagi pengemudi dan penumpang, ketika mobil mengalami benturan. Namun, jangan sangka mengembangnya kantung udara tidak memberikan dampak apa-apa. Ada efek lain yang ditimbulkan bila kantung udara mengembang.
Gesang Pranoto, Foreman Teknisi Toyota Auto2000 Cempaka Putih mengatakan, efek yang ditimbulkan oleh mengembangnya airbag setidaknya ada tiga, yaitu memar dan lecet pada wajah, iritasi mata serta sesak nafas sementara karena asap putih letupan. Namun ada risiko yang lebih parah yakni patah tulang leher.
"Airbag mengembang biasanya ketika dalam posisi kecepatan yang cukup tinggi agar fungsinya efektif, melindungi penumpang saat benturan terjadi. Selain itu juga perlu disadari efek yang ditimbulkan, karena tenaga letupannya yang cukup keras," ujar Gesang, Senin (14/9/2015).
Efek tersebut, lanjut Gesang, dialami ketika airbag mengembang pada saat mobil membentur benda lain pada kecepatan 100 kmj. "Kontak penumpang dengan airbag pada kecepatan seperti itu, tidak menutup kemungkinan munculnya efek samping yang disebutkan tadi," ujar Gesang.
Gesang menambahkan, terkait dengan efek patah tulang leher yang terjadi, penyebabnya selain karena letupan airbag, tapi juga karena posisi duduk yang tidak benar, lebih lagi saat sabuk pengaman tidak digunakan.
"Posisi duduk cukup mempengaruhi efek dari mengembangnya airbag. Jadi pastikan posisi duduk dengan normal, tidak terlalu maju. Kemudian jangan sekali-sekali menempakan anak kecil di bangku bagian depan," ujar Gesang.