Jakarta, Otomania - Situasi ekonomi yang belum stabil, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang terus melemah, membuat produsen mulai ambil ancang-ancang menaikkan harga jual. Kondisi ini sudah diamini PT Toyota Astra Motor (TAM), yang tengah bersiap menaikkan banderol model-model andalannya dalam waktu dekat.
Toyota mengaku saat ini masih memakai acuan lama yakni saat dollar AS berada di angka Rp 13.000. Sementara nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tercatat sudah berada di level Rp 14.233.
"Saat ini, acuan dollar (AS) kami masih di bawah Rp 13.000, jadi memang butuh penyesuaian lagi," kata Rahmat Samulo, Direktur Pemasaran TAM kepada Otomania, Jumat (11/9/2015).
Bila Toyota menaikkan harga jual produk dalam waktu dekat, maka dipastikan akan langsung berpengaruh di pasar otomotif. Pasalnya, ketika pimpinan pasar menaikan harga, tentu merek-merek lain di sekelilingnya juga bakal melakukan hal serupa.
"Kalau situasi dollar AS tetap seperti ini, penyesuaian harga tidak bisa dihindarkan. Cuma berapa kenaikan dan kapan dilakukan, ini masih belum kami tentukan," ucap Samulo.
Satu hal yang ditekankan Samulo, meski lonjakan dollar AS cukup jauh dari acuan yang ditetapkan perusahaan, namun seluruh depresiasi ini tidak mungkin dibebankan langsung pada konsumen. Seluruh perhitungan harga baru akan dibicarakan oleh semua pihak terkait, mulai dari bagian produksi sampai pemasok.
"Tentu kami bicarakan dengan seluruh pihak, kami juga menjaga supaya kenaikan tidak terlalu menggangu daya beli konsumen, semua disesuaikan yang terbaik," kata Samulo.