Sempurnakan Modifikasi dengan Desain Dua Dimensi

Ghulam Muhammad Nayazri - Senin, 14 September 2015 | 08:04 WIB

(Ghulam Muhammad Nayazri - )


Jakarta, Otomania - Kegagalan saat memodifikasi kendaraan adalah hal yang kerap terjadi, termasuk dalam dunia modifikasi atau custom sepeda motor. Jika itu terjadi, bukan hanya konsumen yang rugi, tetapi juga sang modifikator (builder) bisa kehilangan konsumen. Untuk itu diperlukan persiapan matang agar hasil akhir sesuai keinginan konsumen.

Ariawan Wijaya, pemilik bengkel custom Baru Motor Sport (BMS) mengatakan, dirinya banyak belajar dari para modifikator yang ada di luar negeri untuk bisa jadi lebih profesional. Salah satunya dengan membuat desain custom dan dicetak dalam gambar dua dimensi, yang kira-kira akan menyerupai bentuk akhir dari hasil modifikasi, sehingga akan ketemu titik tujuan yang sama antara konsumen dan modifikator.

"Selain sang modifikator harus paham apa keinginan klien, segala persiapan juga harus dilakukan, agar tujuan dan rupa hasil modifikasi tidak meleset. Persiapan pentingnya yaitu menginterpretasikan gambaran keinginan konsumen dalam sebuah desain gambar dua dimensi," ujar Ari, akhir pekan lalu.


Ari menambahkan, dalam mendesain konsep tersebut, tidak sembarang dilakukan, pastinya ada metode dan cara yang harus diikuti. Hal ini yang nantinya juga akan memberikan kemudahan modifikator dalam melakukan ubahan-ubahan pada sepeda motor, yang jadi objek custom.

"Salah satu teknik yang dipergunakan yaitu dengan mencari gambar asli sepeda motor yang akan di-custom, kemudian bentuknya baru diubah-ubah atau diganti bagian-bagian yang diinginkan (kecuali rangka asli) sampai bentuknya menjadi seperti pesanan klien. Desain ini, selain bisa memberi gambaran kepada konsumen, juga akan memudahkan proses pengerjaan," ujar Ari.

Mengapa menggunakan gambar sepeda motor asli dengan rangka yang juga tidak diubah, lanjut Ari, agar custom yang dilakukan menjadi realistis, juga pengerjaan yang tidak sampai pada tahap merubah rangka asli, yang nota bene sangat sulit dilakukan, serta memakan waktu lama.

"Jadi, hal ini akan memperkecil kerugian dana yang dibebankan pada konsumen dan juga kerugian materil pada modifikator. Oleh karena itu, persiapan ini penting untuk dilakukan," ucap Ari.