Jakarta, Otomania - Titik buta atau blind spot yang menghalangi pandangan mata ketika berkendara juga disebabkan dari luar kendaraan. Untuk lokasinya berada di sekeliling mobil itu sendiri.
"Dari faktor ekternal saat mobil berhenti, daerah no zone atau blind spot itu hampir di seluruh bagian yang dekat dengan mobil. Sisi kiri, kanan, depan, dan belakang," ucap Jusri Pulubuhu dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) ketika dihubungi Otomania, (10/9/2015)
Bagian atau sektor, lanjutnya, yang tidak bisa kita lihat itu area no zone. Ambil contoh ketika kita sedang macet atau dalam posisi berhenti dan hendak berjalan, pada bagian depan mobil, khususnya yang memiliki kap mesin pasti sulit melihat bagian bawah. Begitu juga di samping dan belakang.
Sedangkan ketika berkendara, titik buta juga bisa terjadi dari beragam faktor, baik dari luar maupun dari dalam. Untuk faktor dari dalam seperti yang pada artikel sebelumnya sudah dijelaskan mengenai bentuk dan desain pilar A plus ditambah ketika membawa barang berlebih di bagasi yang menutupi daya pandang ke bagian belakang.
"Untuk faktor dari luar bisa terjadi karena beragam hal. Mulai dari jarak pandang yang terhalang kendaraan yang lebih besar, faktor cuaca seperti hujan lebat dan kabut, sampai faktor lingkungan yang kita lewati," kata Jusri.
Jalan menanjak dan berkelok, atau ketika memacu kendaraan di lingkungan perubahan yang memiliki desain bangunan menghalangi pandang mata bisa menyebabkan terjadinya blind spot. Oleh karena itu penting untuk selalu berwaspada dan sigap ketika berkendara, karena dari beberapa survei besar terjadinya kecelakaan lebih dikarenakan faktor manusia alias human eror.
Dimensi mobil
Pada kasus blind spot disebuah mobil juga linear dengan dimensi dan bentuk mobil yang dikendarai. Intinya desain dan jenis mobil berdampak pada besar kecilnya area titik buta saat berkendara.
"Blind spot atau no zone berhubungan erat dengan dimensi mobil, di sini masalahnya adalah ukuran. Semakin besar dan tinggi kendaraan makin besar pula area blind spotnya," ujar Jusri.
Menurutnya, dari banyaknya ragam jenis mobil yang dipasarkan di Indonesia yang paling kecil area blind spot-nya adalah mobil bergenre city car. Dengan dimensi yang lebih kecil dari model lain, mobil kota memiliki jarak pandang yang lebih baik dari model lainnya.