Proyek "Low" MPV Mitsubishi Tetap Berlanjut meski Rupiah Terpuruk

Erwin Hutapea - Rabu, 26 Agustus 2015 | 18:32 WIB

(Erwin Hutapea - )


Tangerang Selatan, Otomania
– PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) terus berusaha menghadirkan model baru meski kondisi perekonomian Indonesia saat ini sedang terpuruk. Kondisi terkini, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang mencapai Rp 14.000 ikut memengaruhi proses pembangunan pabrik baru di Greenland International Industrial Center (GIIC), Deltamas, Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat.

Sesuai target, pabrik ini seharusnya bisa selesai pada tahun 2017 dan disiapkan menjadi basis produksi model terbaru, low MPV yang diharapkan bisa bersaing dengan dominasi Avanza-Xenia di pasar. Menurut penuturan Executive GM of MMC Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Kosei Tamakai, kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini sedang melemah tidak memengaruhi pembangunan pabrik Mitsubishi.

“Tidak ada perubahan dari sisi investasi dan jadwal pengoperasian di 2017 mendatang,” ujar Tamaki di booth Mitsubishi, GIIAS 2015, di ICE, Tangerang Selatan, Rabu (26/8/2015).

Pria asal Jepang itu menambahkan, saat ini proses pembangunan sedang dalam proses, bahkan sudah banyak tiang besar dan panjang. Artinya, sejauh ini pembangunan pabrik tersebut tidak terganggu dengan kondisi perekonomian Indonesia yang sedang tidak kondusif.

Nantinya, kapasitas perakitan pabrik tersebut mencapai 160.000 unit per tahun dan bisa diekspansi hingga 240.000 unit. Dalam membangun pabrik ini, Mitsubishi mengucurkan dana Rp 6,6 triliun dan akan menjadi pabrik terbesar ketiga Mitsubishi, setelah Jepang dan Thailand.