Motor Jadul 1925, Pakai Petromaks untuk Penerangan Utama

Stanly Ravel - Senin, 24 Agustus 2015 | 10:01 WIB

(Stanly Ravel - )


Jakarta, Otomania — Parade kendaraan klasik menjadi rangkaian acara dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) 2012. Dari deretan mobil dan sepeda motor klasik yang tampil, Museum Angkut Malang mempunyai koleksi spesial berupa spesies motor tertua lansiran 1925.

"Dari semua koleksi yang kita bawa, bahkan sampai beberapa mobil kendaraan klasik yang ada di sini, BSA Roundtank 1925 ini yang paling tua," ucap Yokka Rhismadora, wakil dari Museum Angkut yang ikut berpartisipasi dalam ajang IIMS 2015, kepada Otomania, Minggu (23/8/2015).

Melihat tampilannya, BSA Roundtank asal Inggris ini memang sudah berumur. Desainnya sederhana, yang hanya didominasi rangka besi tua tanpa ada cover plastik sedikit pun. Hebatnya, meski sudah berumur sangat lawas, motor ini masih tetap original tanpa pernah direstorasi atau dibetulkan sejak diambil pihak museum pada 2012 silam.

"Ini semua orisinil, motor ini satu-satunya yang kita dapatkan secara lokal di Indonesia. Kita beli dari orang Sumatera, keadaannya masih bisa jalan dan mesin hidup lho," ucapnya.

Sistem kinerja motor yang memiliki kapasitas 250 cc dan dirancang untuk kendaraan perang dunia pertama ini juga jauh dari kata otomatis. Semua mekanisme sistem gerak dioperasikan secara manual dan konvensional.  

Mulai dari menghidupkan motor dengan engkel, grip gas yang masih dimainkan dengan tuas besi di samping handel, perpindahan gigi dengan tuas perseneling, sampai pompa oli samping yang harus rajin dipompa sendiri setiap pemakaian beberapa ratus meter sekali.

Yang lebih unik, lampu depan pun masih menggunakan sumbu dan minyak sebagai sistem penerangan yang seperti lampu petromaks.