Jakarta, Otomania – Penjual mobil-mobil impor alias completely built up (CBU) yang biasa disebut sebagai Importir Umum sangat bergantung pada fluktuasi nilai tukar rupiah. Ketika kondisi dollar Amerika Serikat (AS) melemah nyaris menyentuh Rp 14.000 seperti saat ini, mereka tersudut.
Salah satunya, adalah Alvin Motor, IU yang mengaku mengalami langsung dampak pelemahan rupiah. “Kalau mau naik ya naik saja, kalau memang ingin turun ya sebaiknya konsisten turun, dan dalam jangka waktu yang tidak cepat. Sehingga konsumen tidak dibingungkan dengan harga yang selalu berubah,” ujar Alvin di IIMS, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (19/8/2015).
Alvin menambahkan, kondisi ini menyulitkan hampir untuk semua pedagang mobil premium di Indonesia. Pasalnya kendaraan yang di jual di Indonesia dibeli dengan dollar AS dan dijual kembali di sini meggunakan rupiah.
“Barang-barang ini kita jual dengan mata uang indonesia, tapi kita beli dengan dollar AS. Jadi jika nilai tukar tidak jelas, makan imbasnya akan sangat kita rasakan,” ujar Alvin.
Di tengah kesulitan tersebut, lanjut Alvin, pihaknya berharap di pameran kali ini konsumen yang melakukan pemesanan cukup banyak, sehingga akan menggairahkan kembali pasar mobil di segmen premium.
“Konsumen tidak perlu juga khawatir, karen khusus pada pameran IIMS yaitu ketersediaan barang, diskon, bunga yang rendah, diberikan DP minimal dan menerima tukar tambah,” ujar Alvin.