Jakarta, Otomania - Toyota Astra Motor (TAM) sukses meluncurkan Grand New Avanza dan Veloz beberapa hari lalu. Ubahan signifikan ternyata bukan cuma dari sisi desain eksterior, tapi mencakup banyak hal termasuk mesin.
Kali ini Grand New Avanza dan Veloz menggunakan teknologi dual VVT-i dan drive by wire dengan kode mesin VE menggantikan versi FE. Salah satu kelebihan yang ditonjolkan adalah klaim sisi performa yang meningkat serta efisiensi yang bertambah.
Penasaran dengan hal ini, Otomania pun melakukan pengujian dalam sesi test drive Toyota Grand New Avanza dan Veloz yang digelar oleh Auto2000 selama tiga hari di Parkir Timur Senayan (14-16/8/2015). Memanfaatkan lahan yang terbatas, awak redaksi mencoba membandingkan dengan generasi sebelumnya. Unit teratas Grand New Veloz 1.5L transmisi otomatis menjadi target awal pengujian.
Sejak awal menghidupkan mesin sudah terasa perbedaanya melalui suara mesin yang lebih halus. Setelah posisi duduk sudah pas, mulai pindahkan perseneling ke posisi D dan mengarahkan mobil ke trek yang sudah ditentukan. Sebagai awalan, redaksi langsung disajikan jalan aspal lurus yang membuat kaki ingin menekan pedal gas.
Di atas kertas, Toyota New Grand Veloz 1.5 A/T memiliki tenaga maksimum sebesar 104 tk dan torsi sebesar 13,9 kgm. Setelah melewati belokan pertama, awak redaksi langsung membejek pedal gas.
Tarikan diputaran bawah cukup responsif yang membuat tenaga mudah terpancing keluar. Penerapan sistem drive by wire yang mengatur bukaan gas dengan sensor juga bisa membaca kebutuhan pengguna saat berjalan. Begitu juga dengan teknologi dual VVT-i yang mengatur bukaan katup pada jalur isap dan keluar terasa lebih maksimal mengatur tenaga sekaligus memberikan dampak efesiensi pada kendaran. Sayang dengan kondisi jalan tes yang terbatas, membuat sensasi putaran atas mesin tak bisa kami rasakan.
Untuk perpindahan gigi 4 percepatan otomatisnya lebih halus tanpa hentakan. Transmisi pintar ini mampu menyesuaikan kebutuhan pengendara, saat berada diposisi D dan mengurangi kecepatan atau melepas gas, secara otomatis transmisi pindah ke gigi bawah.
Masuk kerintangan suspensi dengan melewati medan buatan yang sudah dilengkapi tanggul kecil. Di sini Otomania mencoba melaluinya tanpa menurunkan kecepatan, untuk merasakan dampak guncanganya ketika melewati jalan rusak.
Suspensi Macperson Sturt dengan Coil spring di bagian dapan dan 4 Link Lateral Rod dengan Coil spring di sektor belakang ternyata cukup ampuh meredam guncangan meski masih terasa sedikit hempasanya.
Toyota memang melakukan peningkatan di sektor kaki-kaki. Tingkat kekerasan pada per dan sokbreker diubah untuk memberikan kenyaman dan kestabilan saat berkendara. Hal ini juga dirasakan ketika meliwati rintangan zig-zag. Bantingan suspensi cukup halus, handling pun terasa lebih ideal dengan versi sebelumnya.