Jakarta, Otomania – Sokbreker merupakan salah satu komponen utama pada kaki-kaki mobil. Fungsinya, selain menjaga kenyamanan berkendara, juga meningkatkan stabilitas mobil ketika lagi melaju cepat, untuk itu penting untuk merawatnya. Selain perawatan, kita juga harus tahu apa saja yang bisa menyebabkan peredam kejut ini rusak lebih cepat, simak penjelasannya berikut ini.
Edi pemilik bengkel spesialis sokbreker, Liza Motor di Pasar Mobil Kemayoran Blok S Nomor 099 B, Jakarta Pusat mengatakan, selain harus secara berkala diperiksa kondisinya, hal penting lain yaitu dengan memahami beberapa faktor yang dapat menyebabkan suspensi cepat mengalami kerusakan.
“Percuma jika hanya diperiksa saja kondisinya tanpa mengetahui hal apa yang bisa menyebabkannya rusak. Hasilnya akan membuat sokbreker bisa lebh awet dari masa usia normal tiga tahun,” ujar Edi, Senin (10/8/2015).
Pertama, jangan bebankan kendaraan dengan barang bawaan yang terlalu banyak bahkan sampai memaksakan hingga overweight. “Mungkin ini memang jarang dilakukan, kecuali dalam suasana mudik atau mahasiswa yang sering membawa banyak teman-temannya berkendara. Namun tetap perlu diperhatikan, untuk sekedar megantisipasi,” kata Edi.
Edi melanjutkan, faktor selanjutnya yaitu karakter pengendara yang kasar. Dalam kondisi jalan yang tidak mulus atau rusak kendaraan tetap dipacu pada kecepatan yang tidak wajar, sehingga kerja suspensi menjadi berlebihan.
“Sebenarnya kondisi jalan tidak mulus tidak begitu bermasalah, jika pengemudi bisa mengendarainya dengan halus dan baik. Selain itu, mobil dengan modifikasi ceper juga bisa membuat usia suspensi berkurang,” ujar Edi.
Terakhir, tambah Edi, yaitu usia sokbreker. Jika penggunaan sokbreker sudah lebih dari tiga tahun, biasanya performanya sudah menurun yang kemudian berakibat pada bocornya oli sokbreker karena karet seal yang sudah mengeras dan usang.