Perdam kejut atau sokbreker berperan utama dalam menjaga kenyamanan mobil tetap terjaga ketika berjalan. Meredam bantingan, luban di jalan, atau polisi tidur yang harus dilalu ketika melintasi komplek rumah. Kalau saja bermasalah, tentu perjalanan jadi mimpi buruk, karena dan bisa pegal-pegal dibuatnya. Terparah, bushing arm justru bisa ikut rusak, ujungnya biaya membengkak!
Jadi, sebelum kerusakan lebih parah terjadi, lebih baik jika Anda mengetahui gejala sokbreker yang rusak atau sudah tidak maksimal performanya. Edi pemilik bengkel spesialis sokbreker Liza Motor berbagi tips cara mendeteksi peredam kejut yang mulai rusak.
“Memang cukup banyak yang tidak memperdulikan kondisi sokbreker, dan itu menyebabkan kerusakan bisa menyebar seperti bushing arm yang bisa mengalami krusakan bahkan hingga pecah. Konsumen kita sering mengalami itu karena terlalu cuek, jadi dana yang keluar juga lebih besar dibanding hanya mengganti sokbreker,” ujar Edi, Senin (10/8/2015).
Pemeriksaan yang paling sering dilakukan yaitu dengan melihat sokbreker apakah dalam kondisi basah. “Basahnya karena oli sokbreker yang bocor dan menetes ke bawah. Jika sudah menemukan kondisi tersebut baiknya segera periksakan ke bengkel spesialis,” ucap Edi.
Kedua, tambah Edi, yaitu dengan melihat bentuk ban. Sobreker yang rusak menyebabkan ban mengalam kebotakan tidak sempurna. “Kebanyakan kami-kami menyebutnya ban miring atau kemakan sebelah. Jika sudah begitu brarti ada yang tdak beres dengan suspensi,” tutur Edi.
Terakhir, lanjut Edi, ketika digunakan, ayunan kendaraan keras, apalagi ketika melalui jalan yang tidak mulus. “Selalin ayunan yang keras, tanda lain yaitu ketika menghajar lubang sok berbunyi seperti misalnya cetak-cetak dengan suara cukup keras,” ujar Edi.
Bengkel spesialis suspensi Liza Motor yang berlokasi di Pasar Mobil Kemayoran Blok S Nomor 099 B bisa jadi referensi yang bisa dikunjungi ketika suspensi mengalami kendala.