Jakarta, Otomania — Pertamina (Persero) sempat mengatakan bahwa harga Pertalite yang dipasarkan semasa uji coba saat ini masih bersifat perkenalan. Artinya, ke depan ada potensi besar biaya per liter yang harus dikeluarkan konsumen akan lebih besar dari posisi sekarang Rp 8.400, seiring terus bertambahnya distribusi.
Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication Pertamina, mengatakan bahwa dalam waktu dekat ini harga Pertalite belum akan berubah. Bahkan, bisa dikatakan bahwa sampai akhir tahun ini harga Pertalite masih Rp 8.400 per liter. Harga tersebut masih dipertahankan sejak peluncurannya pada 24 Juli 2015 lalu.
“Hingga saat ini atau dalam waktu dekat nanti harga Pertalite belum akan naik, tetapi memang tidak menutup kemugkinan akan naik karena menyesuaikan dengan harga pasar,” ujar Wianda, Kamis (6/8/2015).
Wianda menambahkan, jika memang nantinya akan mengalami kenaikan, harganya akan tetap berada di bawah Pertamax. Harga yang ada ini juga merupakan harga promosi sehingga potensi kenaikan masih tetap ada.
“Kita lihat saja nanti, apa akan naik atau tidak, tapi untuk saat ini kami belum bisa menginformasikan terkait perihal tersebut,” ucap Wianda.
Selain itu ini, lanjut Wianda, saat ini Pertamina masih fokus untuk penambahan SPBU yang akan menjual Pertalite. Hingga akhir tahun, jumlah SPBU ditargetkan akan mencapai 500 SPBU yang tersebar di Pulau Jawa dan sudah bisa berjualan BBM RON 90 ini.
“Dalam waktu dekat ini penambahan SPBU yang menyediakan Pertalite akan dilakukan di daerah Solo, Boyolali, Mojokerto, dan Gresik. Sedangkan untuk daerah di luar Pulau Jawa, belum ada proyeksi untuk pendistribusian Pertalite,” kata Wianda.