Hal ini diakui oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto diseremoni uji pasar Pertalite, Jumat (24/7/2015). Dalam pidatonya, Dwi mengatakan bahwa telah terjadi lonjakan permintaan BBM berkulitas di kalangan masyarakt.
"Berdasarkan pengamatan konsumsi BBM dalam beberapa waktu terakhir, kita dapatkan telah terjadi peningkatan kebutuhan konsumen terhadap BBM berkualitas yang memiliki oktan tinggi, yakni di atas RON 88. Pertumbuhan BBM di atas RON 88 jauh lebih besar dibandingkan Premium," ucap Dwi.
Sementara itu, lanjutnya, BBM yang baru dapat mengakomodasi hanya terbatas pada RON 92 (Pertamax), RON 95 (Pertamax Plus), dan Ron 100 (Pertamax Racing). Mempertimbangkan kebutuhan konsumen serta melihat peluang pasar yang ada, Pertamina melakukan uji pasar BBM baru dengan merek Pertalite atau RON 90 yang dipasarkan dengan harga terjangkau dan memiliki kualitas sehingga mampu melaju lebih jauh.
Tren Meningkat
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro. Menurutnya ada kanaikan tren penggunaan BBM beroktan tinggi atau di atas RON 88.
"Saat mudik Lebaran kemarin, konsumsi Pertamax naik 10 persen dibanding normal harian. Bila biasanya konsumsi normal rata-rata itu 7.900 kiloliter per hari, ini naik menjadi 10.600-an perhari. Hal ini menandakan bahwa masyarakat sudah sangat paham jenis BBM apa yang dibutuhkan untuk kendaraanya.
Pertalite, lanjutnya, akan melayani pasar baru, yang selama ini belum terlayani. Selama ini ada masyarakat yang enggan menggunakan RON 88, tapi juga merasa berat dengan harga RON 92 atau 95, itu yang kita lihat yang tak pernah terlayani, dengan pilihan Pertalite yang memiliki harga lebih kompetitif tapi berkualitas.