Isu ini langsung ditepis pihak Pertamina dan sampai saat ini, masih ada jaminan kalau pasokan Premium tetap dipertahankan melayani kebutuhan masyarakat Indonesia.
"Tidak ada penghilangan untuk jenis Premium, kondisinya sampai sekarang Premium masih bisa dikonsumsi. Proses pembelian dan penggunaannya masih bisa dilakukan di SPBU Pertamina. Pertalite merupakan produk baru sebagai pilihan baru untuk masyarakat, bukan untuk mengeser yang sudah ada," ucap Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, di Jakarta, Jumat (24/7/2015).
Dari sisi stok, menurut Wianda, ketersediaan Premium masih sangat aman. Pasokan Premium masih terjaga untuk kebutuhan 18 sampai 19 hari ke depan.
Dirjen Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja ikut mendesak Pertamina agar tidak menghilangkan Premium pada stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di area pemasaran Pertalite. Pertamina diminta untuk menjaga pasokan Premium tetap aman.
"Pertalite ini bukan pengantian tapi disertifikasi produk. Masyarakat level bawah yang masih membutuhkan BBM paling murah, dan itu harus tetap tersedia. Jangan sampai premiumnya ditarik jadi masyarakat berangapan Premium habis lalu beralih ke Pertalite, ini maksudnya yang tidak boleh dilakukan. Jadi benar-benar dibuat kompetisi yang sehat saja," ucap Nyoman, menjelaskan.