Jakarta, Otomania — Jargon "rajanya bebek" sepertinya sudah melekat pada merek sepeda motor Honda di benak masyarakat Indonesia. Menariknya, meski predikat ini masih dipertahankan Honda, tapi ternyata model sepeda motor bebek terlaris di Indonesia sekarang direbut oleh Yamaha.
Bebek alias underbone, atau moped, pamornya semakin menyusut di mata konsumen sepeda motor nasional. Kehadiran sepeda motor tipe skutik membuat bebek semakin ditinggalkan karena berbagai alasan, antara lain, lebih praktis, mudah perawatannya, dan lebih beragam pilihan modelnya.
Kelebihan konsumsi bahan bakar lebih irit yang menjadi keunggulan utama bebek semakin tertutup. Terlebih dengan diperkenalkannya teknologi injeksi, yang diklaim lebih irit sekitar 30 persen pada skutik, semakin membuat konsumen memalingkan pilihannya dari bebek.
Mengacu data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), total angka penjualan sepeda motor bebek sepanjang Januari-Juni 2015 mencapai 422.703 unit. Jumlah ini mencakup 13,3 persen terhadap total penjualan semua model pada periode yang sama, yakni 3,17 juta unit.
Dari jumlah ini, Honda masih menjadi "rajanya bebek" dengan hasil penjualan 190.151 unit atau menikmati kue pangsa pasar terbesar dengan 44,9 persen. Namun, Yamaha semakin menempel ketat di peringkat kedua, dengan hasil penjualan 185.166 unit atau 43,8 persen. Artinya, antara Honda dan Yamaha terpaut hanya 1,1 persen.
YamahaBebek alias underbone, atau moped, pamornya semakin menyusut di mata konsumen sepeda motor nasional. Kehadiran sepeda motor tipe skutik membuat bebek semakin ditinggalkan karena berbagai alasan, antara lain, lebih praktis, mudah perawatannya, dan lebih beragam pilihan modelnya.
Kelebihan konsumsi bahan bakar lebih irit yang menjadi keunggulan utama bebek semakin tertutup. Terlebih dengan diperkenalkannya teknologi injeksi, yang diklaim lebih irit sekitar 30 persen pada skutik, semakin membuat konsumen memalingkan pilihannya dari bebek.
Mengacu data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), total angka penjualan sepeda motor bebek sepanjang Januari-Juni 2015 mencapai 422.703 unit. Jumlah ini mencakup 13,3 persen terhadap total penjualan semua model pada periode yang sama, yakni 3,17 juta unit.
Dari jumlah ini, Honda masih menjadi "rajanya bebek" dengan hasil penjualan 190.151 unit atau menikmati kue pangsa pasar terbesar dengan 44,9 persen. Namun, Yamaha semakin menempel ketat di peringkat kedua, dengan hasil penjualan 185.166 unit atau 43,8 persen. Artinya, antara Honda dan Yamaha terpaut hanya 1,1 persen.
Menyusutnya pasar bebek berhasil dimanfaatkan Yamaha dengan melepas model-model unggulannya di keluarga Jupiter. Model sepeda motor bebek terlaris di Indonesia yang selama ini didominasi oleh Honda Revo sudah beralih. Yamaha Jupiter MX-King mencatatkan diri sebagai bebek terlaris di Indonesia, dengan penjualan 70.534 unit.
Bahkan, bebek terlaris Honda sekarang juga sudah bukan Revo lagi, melainkan bergeser ke Supra X 125 dengan sumbangan 68.816 unit. Revo hanya mampu terjual 47.176 unit.
Pergeseran model terlaris di segmen bebek ini, kabarnya, berhubungan langsung dengan kondisi perekonomian Indonesia yang lagi stagnan. Rata-rata pendapatan masyarakat yang tidak naik membuat daya beli konsumen, khususnya di segmen menengah ke bawah, terpukul. Alhasil, penjualan bebek entry level seperti Revo ikut menyusut.
Sementara untuk segmen bebek kelas menengah sampai atas, penjualannya relatif lebih kebal terhadap krisis. Hal ini dibuktikan lewat penjualan model bebek terlaris, yang kini diisi oleh MX King, yang mengisi segmen premium.