Emerson Tantono, Network Development dan Instruktur Senior Safety Riding PT Astra Honda Motor mengatakan, mengerem yang benar-benar efektif adalah menggunakan secara bersamaan antara rem depan dan belakang, bukan mengoptimalkan salah satu.
”Kita tidak bicara persentase kekuatan, misalnya rem depan dan belakang harus total jumlahnya 100 persen. Karena itu rancu. Lebih efektif untuk menghentikan atau memperlambat laju adalah menggunakan rem depan (bukan rem belakang),” ucap Emerson seperti dilansir KompasOtomotif, Jumat (17/7/2015).
Menurut Emerson, banyak biker salah kaprah karena berfikir kalau paling efektif menghentikan lanju sepeda motor adalah dengan rem belakang. Ini salah besar! ”Banyak asumsi biker mengerem roda belakang lebih efektif, pemikiran ini yang harus diubah,” kata Emerson, menegaskan.
Penggunaan rem belakang saja hanya disarankan untuk kondisi jalan tertentu. Misalnya, ketika hendak melewati turunan dengan kecepatan rendah. Jika tengah melanju kencang dan hanya menekan rem belakang saja akan membuat sepeda motor tidak stabil alias ”ngesot”. Kondisi ini biasanya berujung pada kecelakaan, terpeleset, terjatuh, atau terpelanting.
Upaya pengereman akan lebih efektif lagi jika bisa dibarengi dengan engine brake. Bantuan engine brake bisa diperoleh dengan cara menurunkan gigi ke lebih rendah, sehingga membantu sepeda motor melaju deras. Tapi, untuk bisa melakukan pengereman sekaligus menurunkan gigi, butuh latihan.
Menikung
Secara teori, rem hanya digunakan menjelang masuk tikungan untuk memperlambat laju. Begitu sudah masuk tikungan, justru lakukan akselerasi agar cengkeraman roda depan semakin baik. Banyak yang salah, saat berada di tikungan malah melakukan pengereman. Dikatakan Emerson akan sangat berbahaya, apalagi dalam kecepatan tinggi.
Penekanan atau kekuatan rem, biker sendiri yang bisa menentukan. Hal ini dilihat dari kecepatan dan kondisi jalan. Misalnya di jalan basah, alangkah baiknya tidak terlalu ditekan jika mengerem karena bisa justru mengunci putaran pelek dan ini berbahaya. Itulah sebabnya, jika di jalanan basah atau licin, wajib mengurangi kecepatan agar jika sewaktu-waktu butuh mengerem, tidak ditekan keras karena laju sepeda motor terlalu kencang.