Jakarta, Otomania - Kondisi bisnis otomotif, khususnya pasar kendaraan roda dua tahun ini akan mengalami masa paceklik. Pasalnya, selain dari faktor dalam negeri, kondisi ini juga dipengaruhi dengan perekonomian global.
"Dan terpaksa tanpa persetujuan teman-teman saya, kali ini saya katakan bahwa tahun ini nampaknya kondisi masih akan seperti ini. Karena kondisi perekonomian Indonesia belum terlihat bergerak pula ke arah yang lebih baik," ujar Gunadi Sindhuwinata, Ketua Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), di Jakarta, Sabtu (4/7/2015).
Gunadi menambahkan, tahun ini pasar sepeda motor nasional sudah direvisi menjadi hanya 6,7 juta unit. Tapi, kenyataan di pasar ternyata lebih buruk. Hasil penjualan sepanjang Januari-Mei baru berkisar 2,5 juta unit, sehingga diperkirakan sampai akhir tahun hanya bisa mencapai 6 juta unit.
"Biasanya kami mengharapkan menjelang lebaran ada peningkatan sekitar 5 persen. Tapi jumlah tersebut juga tidak berpengaruh apa-apa. Hal ini membuat kami semua terpaksa untuk sedikit tahan nafas, menyadari situasi yang sedang kacau," ucap Gunadi.
Selain itu, lanjut Gunadi, terkait dengan produk baru yang terus muncul di tengah kondisi ini, hal tersebut merupakan suatu bentuk keharusan produsen. Dimaksudkan agar pasar yang dimiliki tidak direbut pihak lain, sekaligus juga akan menghidupkan persaingan bisnis otomotif.
"Biasanya industri otomotif tidak bisa berhenti berinovasi slah satunya dengan meluncurkan produk baru. Mereka harus terus melakukan itu, dan jika pada akhirnya berhenti, maka akan termakan pasarnya," ujar Gunadi.