"Bagi yang sedang berpuasa dan akan mudik, harus pintar-pintar mengatur waktu. Karena kondisi badan tidak seperti biasa, begitu juga kondisi jalan yang kemungkinan akan lebih padat pada tahun ini," ujar Jusri Pulubuhu dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), saat dihubungi Otomania beberapa waktu lalu.
Manajemen di sini bukan hanya berkaitan dengan waktu saja, tapi juga aspek-aspek penunjang lainnya, seperti pengaturan makanan yang tepat, istirahat, persiapan dalam perjalanan sampai menentukan rute serta lokasi-lokasi untuk beristirahat.
Berkendara saat puasa, lanjut Jusri, itu jauh lebih berat tapi hal ini bisa disiasati dengan berbagai cara untuk meminimalisasi kelelahan tubuh. Dengan mengatur waktu dan rute jalan, pemudik sudah bisa menentukaan lokasi-lokasi istirahat, jadi perjalanan terencana dengan baik.
Selain itu Jusri juga menghimbau untuk menghindari berkendara malam hari, karena kondisi fisik dan faktor eksternal lebih berisiko.
"Titik bugar tubuh adalah saat pagi atau setelah sahur, ini paling bagus tapi harus didukung makan yang banyak mengandung karbohidrat, mineral, dan protein. Sebisa mungkin hindari berkendara malam hari, karena itu waktu istrirahat tubuh, asupan oksigen juga akan berkurang dibanding pagi hari," ucapnya.