Kurangi Agresivitas di Jalan Ketika Berpuasa

Ghulam Muhammad Nayazri - Jumat, 26 Juni 2015 | 14:57 WIB

(Ghulam Muhammad Nayazri - )

Jakarta, Otomania - Kondisi di jalan jadi tantangan sendiri bagi pengendara sepeda motor di bulan puasa ini, apalagi jika panas matahari kurang bersahabat. Umum Santos, trainer Safety Riding Center Astra, berbagi beberapa tips berkendara yang bisa dlakukan agar perjalanan tetap nyaman dan aman, khususnya di bulan puasa.

Hal Pertama yang sudah umum dilakukan yaitu, pemeriksaan kendaraan untuk memastikan bahwa kendaraan layak, serta aman untuk melakukan perjalanan. Langkah ini dilakukan untuk mencegah agar selama perjalanan kendaraan sepeda motor tidak mengalami masalah.

"Pada bulan ini bisa saja pengecekan bisa dilakukan pada malam hari, dan cari informasi terkait bengkel yang buka malam hari, untuk berjaga-jaga sekiranya ditemukan kendala, jadi tidak perlu siang hari ke bengkel," kata Santoso kepada Otomania, Jumat (26/6/2015).

Kemudian yang kedua, gunakan perlengkapan seperti  helm standar (SNI),  jaket, sarung tangan, celana panjang dan sepatu. "Selain untuk melindungi tubuh kita apabila terjadi kecelakaan dan panas matahari, perlengkapan tersebut membuat tubuh jadi tidak mudah masuk angin, apalagi karena kondisi perut yang kosong karena berpuasa," ujar Santoso, melanjutkan.

Ketiga, pastikan kondisi tubuh dalam keadaan fit. Jangan dipaksakan berkendara saat kita merasa ngantuk dan kurang sehat. "Bulan puasa ini nampaknya memang jam tidur jadi berkurang, maka dari itu jika sekiranya rasa kantuk sangat tinggi, urungkan niat mengendarai sepeda motor ke kantor atau ke tempat lain, pergunakan angkutan umum, atau gojek, dan itu lebih baik," ujar Umum.

Terakhir, dan tak kalah penting,  wajib menjaga konsentrasi di jalan pada saat berkendara, tetap fokus, dan jaga emosi . Jangan terpancing oleh pengendara yang lain, patuhi lalu-lintas dan tetap  berempati kepada pengendara kendaraan lain.

"Kurangi agresifitas berkendara dan jaga emosi, karena ketika emosi dan mood meningkat, akan mempengaruhi intensitas cairan asam yang ada di lambung, sehingga membuat kita lebih cepat lapar dan perut menjadi perih, hal tersebut bahkan bisa menimbulkan magh," ujar Umum.