Jakarta, Otomania - PT Robert Bosch mengakhiri tahun fiskal 2014 dengan angka penjualan terkonsolidasi di Indonesia sebesar Rp 1,6 triliun. Dari tahun sebelumnya Bosch mencatat pertumbuhan 44 persen. Perusahaan penyedia layanan dan teknologi yang dominasi produksinya untuk after market otomotif ini yakin pertumbuhan akan terus meningkat.
"Kami yakin mampu mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi, dan daya beli di Indonesia tetap memberi banyak peluang bagi perkembangan Bosch, khususnya di bisnis otomotif, sistem keamanan, dan power tools," ujar Ralf von Baer, Managing Director Bosch di Indonesia, Rabu (24/6/2015).
Ralf menambahkan bahwa otomotif merupakan penyumbang terbesar dari kenaikan tersebut. "Kita tidak bisa menjelaskan detail persentasenya, karena ini merupakan informasi internal perusahaan, yang jelas produk after market otomotif mendominasi kenaikan tersebut, apalagi kita bekerja sama dengan salah satu produsen mobil asal Jepang ," ujar Ralf di sela-sela konferensi pers.
Lebih lanjut lagi Ralf menyebutkan, untuk otomotif sendiri, berkontribusi besar berasal dari produk original equipment manufacture (OEM). "Besarnya potensi bisnis di segmen otomotif ini semakin memacu kami untuk terus menambah deretan portfolio produk-produk untuk sasaran otomotif," ujar Ralf.
Tahun ini, lanjut Ralf, Bosch akan terus memperluas jaringan, salah satunya dengan berinvestasi untuk kantor baru di Bali dan berencana mambangun jaringan di beberapa daerah di Indonesia. "Kami terus memperluas operasi kami untuk semakin dekat ke pasar dan dan menjadi semakin resposif. Kami juga terus menambah jumla karyawan di semua kantor kami," uja Ralf.
Pabrik manufaktur pertama Bosch di Indonesia untuk produksi komponen otomotif, fuel injector, berlokasi di Bekasi Jawa Barat. Hasil produksi tersebut ditujukan untuk pelanggan Bosch termasuk produsen mobil Jepang.