"Sekarang saja, acuan dollar (AS) kita masih jauh dengan kondisi sekarang (Rp 13.000), masih di bawah itu. Kalau seperti ini terus, kita lihat nanti seperti apa," ujar Suparno Djasmin, Wakil Presiden Direktur TAM di sela buka bersama wartawan, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (23/6/2015).
Abong (sapaan akran Suparno Djasmin), belum menjelaskan lebih rinci soal rencana kenaikan harga produk-produk Toyota di Indonesia karena imbas pelemahan rupiah. "Pastinya, sekarang waktu yang tepat beli mobil dari pada nanti harga pada naik," ucap Abong menambahkan.
Sementara itu, Rahmat Samulo, Direktur Pemasaran TAM menambahkan, seluruh opsi kenaikan harga Toyota selalu melihat bagaimana situasi konsumen. Kebijakan kenaikan harga dilakukan seminimal mungkin agar tidak berdampak negatif terhadap daya beli konsumen.
"Beban biaya produksi pasti naik, ini tak bisa dipungkiri. Tapi, kita mencoba menyerap ke dalam, tak pernah Toyota langsung membebani ke konsumen. Kenaikan akan dilakukan bertahap, apalagi melihat kondisi pasar seperti sekarang ini," kata Samulo, menjelaskan.
Ketika kembali ditanya soal rencana kenaikan harga, Samulo juga belum mau menjelaskan lebih spesifik. "Kenaikan akan dilakukan melihat model-model tertentu dan pastinya bertahap. Nanti dulu deh," ucap Samulo.