Cara Benar Memanfaatkan Penyejuk Kabin

Stanly Ravel - Selasa, 23 Juni 2015 | 11:40 WIB

(Stanly Ravel - )

Jakarta, Otomania - Penyejuk kabin (air conditioner : AC) menjadi senjata ampuh untuk meredam suhu panas siang hari. Apalagi bagi yang menjalankan puasa, tentu jadi AC jadi andalan untuk memberikan kesejukan di tengah suhu yang "menyengat". Tapi tahukah Anda, AC ternyata punya efek buruk pada kesehatan, bahkan bisa menggangu ibadah puasa.

Tugas utama AC adalah menyebarkan udara dingin sehingga memberikan kesejukan. Pada prosesnya, hawa dingin yang disebarkan dapat menyerap kelembaban di ruangan hingga ke kulit. Hal tersebut menyebabkan kulit kering dan iritasi ketika berlama-lama di ruang ber-AC. Bisa lebih fatal lagi yaitu kehilangan cairan tubuh atau dikenal juga dengan dehidrasi.

"Penggunaan AC dalam kendaraan saat berpuasa memang penting, tapi harus disiasati dengan baik supaya tidak cepat dehidrasi," ujar Bintarto Agung, Executive Director dan Chief instructor of Indonesia Defensive Driving Centre (IDDC), kepada Otomania, Selasa (23/6/2015).

Menurutnya, ada beberapa cara untuk pengemudi yang menjalani puasa namun harus beraktivitas menggunakan mobil. Mulai dari menjaga suhu tetap sejuk namun tidak menimbulkan hidrasi berlebih.
"Atur ritme sirkulasi udara di kabin dengan memasukkan udara dari luar dengan sedikit membuka jendela. Lakukan setiap 2 jam atau kurang. Hal ini penting untuk menjaga kualitas oksigen di kabin selalu terjaga dengan baik," kata Bintarto.

Dengan mengatur suplai udara dalam kabin, lanjut Bintarto, juga bisa menjaga suplai oksigen ke otak. Pengemudi dan seluruh penumpang tidak mengalami efek kelelahan atau fatique dan rasa kantuk.