Jakarta, Otomania – Semrawutnya kondisi lalu lintas di Jakarta seperti tidak ada habisnya. Para pengguna jalan bahkan seolah terbiasa melakukan pelanggaran berjamaah. Sekedar menerobos lampu merah, belok tanpa sein, sampai parkir di pinggir jalan umum, masih dianggap lumrah sekarang ini, padahal aktivitas itu sudah melanggar peraturan.
Di tengah putus asa keinginan memiliki Ibu Kota dengan kondisi lalu lintas yang lebih teratur, akhirnya lahir harapan baru. Caranya menjadi masyarakat aktif dan ikut melaporkan berbagai pelanggaran yang terjadi di jalan langsung ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta via aplikasi ponsel, yaki Qlue.
Qlue baru bisa diunduh dari Play Store di ponsel Android, besarnya 12,66 MB. Setelah instal, warga bisa menggunakannya untuk menginformasikan segala bentuk pelanggaran lalu lintas dengan mengunggah foto. Ada beberapa kategori laporan yang berkaitan dengan lalu lintas, yaitu kemacetan, jalan rusak, lampu jalan rusak, dan parkir liar.
Aplikasi ini diciptakan seperti situs media sosial sehingga menarik untuk berinteraksi. Selain itu pengguna Qlue juga bisa melaporkan kejadian lain yang masuk kategori sampah, banjir, pelanggaran, kebakaran, pengemis, kaki lima liar, kriminal, pohon tumbang, fasilitas umum, dan pajak abnormal.
Qlue adalah bagian dari program Smart City yang dicetuskan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Desember 2014 lalu. Ada enam karakteristik yang berkaitan dengan Smart City, yaitu Smart Government, Smart People, Smart Mobility, Smart Living, Smart Economy, dan Smart Environment.
Ario Setiobudi, Tenaga Ahli Unit Pelayanan Teknis Smart City menjelaskan, semua laporan masyarakat bisa dipantau via situs smartcity.jakarta.go.id. Qlue yang khusus untuk pengaduan publik via internet hanya salah satu aplikasi yang terintegrasi dengan situs.
“Qlue kan seperti media sosial, segala bentuk pengaduan online, aspirasi publik, atau apapun yang berkaitan dengan informasi publik untuk mencoba mengekspos apa yang terjadi bisa melalui Qlue,” ujar Ario di Jakarta Fair Kemayoran 2015, seperti dikutip dari KompasOtomotif, Rabu (17/6/2015).
Selain itu, juga ada aplikasi lain yang terintergasi dengan Qlue, digunakan khusus pada aparat DKI dan Kepolisian yang disebut Cepat Respons Opini Publik (CROP). Qlue menangkap laporan dari masyarakat, sedangkan CROP memantau laporan itu dan segera bertindak jika dibutuhkan.
“Misalnya ada kemacetan, foto itu akan muncul di smartcity.jakarta.go.id. Apabila dibutuhkan penanganan langsung, admin kita di CROP akan mendisposisikan ke petugas terdekat di lapangan. Kalau macet nanti ke Dinas Perhubungan. Petugas Dishub akan langsung menujuk ke lokasi,” kata Ario.